Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumanto Juga Manusia: Peran Negara Membungkam Bisikan Gaib Sang Kanibal

Kompas.com - 31/07/2025, 13:05 WIB
Iqbal Fahmi,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

PURBALINGGA, KOMPAS.com - Masih ingatkah dengan Sumanto? Pria paruh baya asal Purbalingga, Jawa Tengah ini pernah menggegerkan seantero dunia karena aksi kanibalisme di tahun 2003.

Nama Sumanto sontak menjadi sangat fenomenal usai mengakui telah membongkar makam Mbok Rinah, seorang nenek perawan, dan mencuri jasadnya dari liang lahat usai 16 jam dikebumikan.

Saat itu, polisi menemukan sisa jasad dan tulang belulang Mbok Rinah di gubuk Sumanto di Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon. Jasad Mbok Rinah diolah dan bahkan dijadikan azimat oleh Sumanto.

Yang lebih mengejutkan, Mbok Rinah rupanya bukanlah korban pertama. Belakangan, Sumanto juga mengungkapkan pernah melakukan hal yang sama ke dua orang lainnya saat bekerja di Lampung.

Dalam beberapa kesempatan wawancara dengan awak media, Sumanto mengaku nekat memakan daging sesama manusia lantaran didorong bisikan gaib sebagai syarat tumbal ilmu mistik yang ia dalami.

Baca juga: Kabar Terbaru Sumanto Eks Manusia Kanibal asal Purbalingga, Sering Murung dan Hobi Main Tenis Meja

Lebih dari tiga tahun Sumanto mendekam di Rumah Tahanan (Rutan) Purbalingga hingga akhirnya kembali menghirup udara bebas pada 2006.

Alih-alih pulang ke kampung halaman, Sumanto justru mendapat penolakan dari lingkungan tempat tinggalnya.

Warga masih menyimpan trauma pada sosok Sumanto dan merasa was-was jika ia berkeliaran bebas di lingkungan mereka.

Hanya seorang tokoh agama H Supono Mustajab yang mau menampung Sumanto dan merawatnya di Yayasan Rehabilitasi An-Nur Desa Bungkanel, Kecamatan Karanganyar, Purbalingga.

“Sumanto ini mengidap gangguan jiwa berat, ia memiliki keyakinan tersendiri pada ilmu magic, mistik, itu yang melatarbelakangi dia dulu melakukan hal-hal di luar nalar,” ungkap Mulia Sari, dokter spesialis kejiwaan yang menangani Sumanto, Senin (28/7/2025).

Menurut Sari, bisikan gaib yang didengar Sumanto tidaklah nyata, melainkan bentuk gejala waham yang disebabkan kadar neurotransmiter yaitu dopamin yang sangat tinggi di dalam otaknya.

“Selama hampir 20 tahun tinggal di An-Nur, Sumanto mendapat perawatan medis dan terapi rehabilitasi kejiwaan,” kata Sari.

Baca juga: Diminta Bilang Saya Sumanto Sudah Vaksin, Ini Reaksi Manusia Kanibal Asal Purbalingga

Sumanto saat mengunjungi kediaman orang tuanya di Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah,baru-baru ini.KOMPAS.COM/Dok Yayasan An-Nur H Supono Mustajab Sumanto saat mengunjungi kediaman orang tuanya di Desa Pelumutan, Kecamatan Kemangkon, Purbalingga, Jawa Tengah,baru-baru ini.

Saat ditemui Kompas.com di Bungkanel, Senin (28/7/2025), Sumanto memperlihatkan banyak kemajuan dari terapi yang ia jalani.

Meskipun komunikasi verbalnya masih banyak melantur, namun emosi Sumanto kini makin mudah dikontrol dan dapat bersosialisasi dengan penghuni yayasan lain.

“Dari tatapan mata, kami sebagai dokter bisa mengetahui jika tatapan matanya sudah normal, kalau dulu kan penuh curiga, dari wajahnya saja sudah menakutkan, kalau sekarang sudah ngga sih,” terang Sari.

Halaman:


Terkini Lainnya
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Dana Hibah Ormas Diduga Dikuasai Oknum DPRD Jateng, Terungkap Praktik Makelar dan Potongan
Regional
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Pariwisata Labuan Bajo Terganggu akibat Kelangkaan BBM, Pertamina Akan Bangun Terminal BBM
Regional
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Ketika Hijab Motif Aceh Menjangkau Pasar Dunia…
Regional
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Wali Kota Semarang Resmikan Jalan YB Mangunwijaya, Wujud Penghormatan dan Ruang Harapan
Regional
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Tunjangan DPRD NTT Capai Rp 41,4 Miliar Per Tahun, Ini Tanggapan Gubernur
Regional
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Revisi Undang Undang Pariwisata, Keponakan Prabowo Beri Bocoran
Regional
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Tingkatkan Kesejahteraan Pekerja Tembakau, Pemkot Malang Gelar Pelatihan Olahan Pangan Bagi Pekerja Rokok
Regional
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Pesta Berujung Maut, 2 Pria di Pulau Seram Maluku Tewas Setelah Cekcok
Regional
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Berkat Chromebook Bantuan Nadiem, Pelajar di Pelosok Banten Bisa Belajar Pakai Laptop
Regional
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Unsoed Dampingi Mahasiswi Korban Kekerasan Seksual Guru Besar
Regional
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Krisis Air Bersih di Batu Merah, Wali Kota Batam Geram
Regional
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
DPR Hentikan Tunjangan Perumahan Rp 50 Juta, Dosen UGM: DPRD Harus Ikut Berbenah
Regional
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
WN Belgia Terpeleset Saat Menuju Danau Segar Anak Gunung Rinjani
Regional
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Presiden Reshuffle Menkeu, Pakar UGM Berharap Tidak Ada Cetak Uang Baru
Regional
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Kejati Kalbar Tahan 2 Tersangka Korupsi Dana Hibah Pembangunan Gereja di Sintang
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau