KOMPAS.com – Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor, Addin Jauharudin, menegaskan komitmen GP Ansor dalam menjaga kedaulatan digital nasional melalui peluncuran platform keamanan siber BUMA Quantum Secure.
Langkah ini dilakukan oleh BUMA Teknologi, anak usaha dari Badan Usaha Milik Ansor (Buma), sebagai respons atas meningkatnya ancaman siber global dan kebutuhan mendesak atas sistem pertahanan digital yang kuat dan mandiri.
"Kita tidak bisa hanya bergantung pada pihak luar dalam urusan data dan sistem digital strategis. GP Ansor ingin menunjukkan bahwa masyarakat sipil, khususnya pemuda, bisa berdiri di garda depan menjaga ruang digital Indonesia," ujar Addin Jauharudin dalam keterangan tertulis kepada Kompas.com, Kamis (7/8/2025).
Baca juga: Soal Bendera One Piece, Ansor: Silakan asal Tingginya Tak Melebihi Merah Putih
Addin menegaskan bahwa BUMA Quantum Secure bukan hanya proyek teknologi tinggi, melainkan pernyataan politik kedaulatan.
Proyek ini melibatkan kolaborasi dengan Toffs Technologies (Singapura) dan Entropya AG (Swiss) untuk membangun sistem keamanan digital berstandar global, namun dengan semangat nasionalisme Indonesia.
Platform ini menggabungkan jaringan pengiriman konten (CDN) berperforma tinggi dengan jaringan terenkripsi pasca-kuantum (post-quantum encrypted network) — teknologi yang sudah disiapkan untuk menghadapi ancaman masa depan dari komputasi kuantum.
"Kami ingin bangsa ini mandiri secara digital. Kita harus jadi tuan rumah di tanah sendiri, termasuk dalam pengelolaan dan pengamanan data," tegas Addin.
BUMA Quantum Secure dilengkapi dengan:
Teknologi ini dapat digunakan oleh pemerintah, lembaga pendidikan, institusi keuangan, hingga pesantren dan komunitas akar rumput, menjadikannya sistem pertahanan digital yang inklusif.
"Kami ingin semua kalangan bisa merasakan manfaatnya. Ini bukan hanya untuk elit IT, tapi juga untuk anak-anak di pesantren, guru di pelosok, dan komunitas lokal," ujar Addin.
GP Ansor Tampil di National Cyber Security Connect 2025
Peluncuran resmi BUMA Quantum Secure akan dilakukan di ajang National Cyber Security Connect (NCSC) 2025 pada 29–30 Oktober 2025 di Hotel Bidakara, Jakarta.
Dalam acara berskala nasional ini, GP Ansor akan menjadi co-host, menegaskan kiprahnya dalam membangun pertahanan siber berbasis masyarakat sipil.
"Ini bukan proyek instan. Ini bagian dari ikhtiar panjang GP Ansor untuk ikut menjaga NKRI di era baru: era digital. Dari ruang dakwah ke ruang server, dari kaderisasi ke jaringan data, semangat kita tetap sama: menjaga Indonesia," tutur Addin.
Baca juga: Ansor Gandeng Perusahaan Singapura dan Swiss Kembangkan Keamanan Siber
Addin juga menekankan bahwa teknologi tinggi seperti BUMA Quantum Secure tidak harus lahir dari Silicon Valley. Ia bisa tumbuh dari tanah Indonesia, dari kegelisahan pemuda atas kedaulatan, dan dari semangat nasionalisme digital.
"BUMA Quantum Secure adalah bukti bahwa anak bangsa mampu. Bahwa teknologi bisa lahir dari visi kebangsaan dan keinginan tulus untuk menjaga kedaulatan," pungkasnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini