PADANG, KOMPAS.com - Setelah sebulan menunggu, rekening warga Padang, Ahmad Lubis (37), akhirnya dibuka oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK).
"Tadi baru terbuka. Alhamdulillah setelah menunggu sebulan lebih," ujar Ahmad saat dihubungi Kompas.com pada Senin (11/8/2025).
Ahmad mengungkapkan bahwa rekeningnya diblokir pada 8 Juli 2025. Tiga hari setelahnya, dia mendatangi bank untuk mengisi formulir pembukaan blokir.
"Setelah rekening tabungan anaknya dibuka, saya langsung menutup tabungan itu. Rencananya mau saya alihkan ke tabungan emas saja. Sebab kalau masih buka rekening tabungan, takutnya diblokir lagi," ungkap Ahmad.
Baca juga: Bank Kalteng Akui Sejumlah Rekening Nasabah Ikut Diblokir PPATK
Dia menjelaskan, rekening tersebut merupakan tabungan masa depan anaknya yang berisi uang hasil lomba dan prestasi anaknya.
"Totalnya Rp 7,7 juta. Saya tak tahu kenapa diblokir. Tak ada indikasi pencucian uang, karena tak ada transaksi mencurigakan. Begitu juga dengan judi online, sebab rekening itu pasif. Diisi ketika anak dapat uang saja," tambah Ahmad.
Sebelumnya, Ahmad Lubis, yang merupakan warga Jati Parak Salai, Kecamatan Padang Timur, Kota Padang, Sumatera Barat, mengaku menjadi korban pemblokiran rekening oleh PPATK secara tiba-tiba.
Baca juga: Warga Padang Bantah Ibunya Meninggal karena Pemblokiran Rekening oleh PPATK
Ia bercerita bahwa kejadian ini bermula ketika dia berencana mengambil uang di rekening tersebut pada 8 Juli 2025.
"Saya rencana mau ambil Rp 200.000 lewat ATM ketika itu, namun ternyata tidak bisa," kata Ahmad, yang dihubungi Kompas.com pada Jumat (1/8/2025).
Kaget dengan situasi tersebut, Ahmad mencoba mengecek saldo dan menemukan bahwa saldo masih ada dan tidak berkurang.
Pada 11 Juli 2025, dia mendatangi bank untuk menanyakan persoalan ini.
"Jawaban pihak bank saat itu menyebutkan bahwa rekening anak saya itu diblokir oleh PPATK," jelas Ahmad.
Dia kemudian diminta untuk mengisi formulir pembukaan blokir dan diminta menunggu antara 5 hingga 15 hari.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini