AMBON, KOMPAS.com - Di tengah pesona Pulau Buru, Maluku, sebuah produk menjanjikan lahir dari tangan-tangan para warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas III Namlea.
Minyak Kayu Putih dengan merek dagang Lapanam berhasil mencuri perhatian, menempati posisi ke-10 sebagai produk terlaris dalam acara Indonesian Prison Products and Arts Festival (IPPAFest) 2025.
Gelaran yang berlangsung pada 8-10 Agustus 2025 di Pantai Aloha, Pantai Indah Kapuk 2, Jakarta, ini menjadi panggung bagi Lapanam untuk memamerkan kualitasnya.
Meski baru berjalan selama dua bulan, minyak kayu putih Lapanam telah mencatatkan penjualan mengesankan sebanyak 100 liter.
Baca juga: Mengenal Ekstraksi, Proses Dasar Pengambilan Minyak Kayu Putih
Dalam tiga hari pameran IPPAFest, sebanyak 150 botol dengan harga Rp 45.000 per botol ludes terjual, menghasilkan pendapatan sebesar Rp 6.750.000.
Di luar pameran, permintaan eceran terus mengalir, membuktikan daya tarik produk ini di pasar.
“Baru dua bulan berjalan, kami sudah memproduksi 100 liter. Kami bersyukur produk kami memiliki kualitas unggul sehingga diminati banyak pembeli,” ujar Kepala Lapas Namlea, Muhammad M. Marasabessy, Kamis (21/8/2025) kemarin.
Pulau Buru dikenal sebagai penghasil minyak kayu putih terbaik di Maluku, berkat tanaman kayu putih berkualitas yang tumbuh di bumi Kapala Madang.
Menurut Marasabessy, proses produksi Lapanam pun tak sembarangan. Setiap tahap dilakukan dengan cermat, mulai dari pemilihan lokasi tanam hingga penyulingan.
Daun kayu putih yang digunakan sebagai bahan baku dipilih secara selektif untuk memastikan kualitas terbaik.
Dalam sekali penyulingan, kata Marasabessy, Lapas Namlea mampu menghasilkan lima liter minyak, yang kemudian dijual dalam jeriken seharga Rp 1 juta.
“Kualitas minyak kayu putih Lapanam tidak kalah bersaing dengan produk di pasaran. Kami yakin produk ini bisa menjadi kebanggaan UMKM Lapas Namlea,” ungkap Marasabessy.
Baca juga: Mengenal Tanaman Eukaliptus, Penghasil Minyak Kayu Putih
Keberhasilan Lapanam di IPPAFest 2025 menjadi bukti bahwa produk ini mampu bersaing di pasar nasional.
Lalu, untuk memperkuat posisi, kini Lapas Namlea tengah berupaya mendaftarkan merek dagang Lapanam dan mempromosikannya secara lebih luas.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini