LABUAN BAJO, KOMPAS.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) akan menerapkan elpiji 3 kilogram menjadi satu harga.
Namun, hingga saat ini belum semua daerah di Indonesia menikmati gas bersubsidi itu. Salah satunya adalah Pulau Flores, NTT.
Masyarakat di pulau yang terdiri dari 8 kabupaten itu belum menikmati elpiji 3 kilogram itu.
“Kami hanya dengar nama dan lihat itu elpiji 3 kilogram di televisi, tetapi fisiknya tidak pernah lihat, padahal kami juga butuh,” ujar Emilia Jen, warga Manggarai Barat, saat ditemui Selasa (26/8/2025).
Baca juga: Pengoplos Elpiji Subsidi di Bali Ditangkap, Raup Untung Besar dalam 2 Tahun
Ia pun meminta Menteri ESDM agar mendistribusikan elpiji ke semua wilayah Indonesia, termasuk Pulau Flores.
Menurut dia, mayoritas masyarakat kalangan bawah di Flores membutuhkan elpiji 3 kilogram tersebut.
“Sekarang mau andalkan minyak tanah, mahal juga. Kayu api juga sudah mulai mahal. Jadi penting elpiji 3 kilogram didistribusikan ke wilayah pelosok untuk menghindari ketergantungan dengan minyak tanah,” katanya.
Baca juga: Elpiji 3 Kg Langka di Tabanan, Tak Ada Satu Jam Sudah Habis
Menurut dia, harga elpiji 3 kilogram cukup murah dan bisa dijangkau masyarakat kalangan bawah. Hal itu sangat membantu masyarakat, terutama yang memiliki usaha kecil di rumah.
“Perlu juga perketat penjualan elpiji 3 kilogram itu. Jangan sampai orang-orang kaya juga pakai itu. Kan itu untuk masyarakat kecil,” tegasnya.
Pengamat tambang dan energi, Ferdy Hasiman menyambut baik rencana Kementerian ESDM yang akan menerapkan satu harga elpiji 3 kilogram di seluruh Indonesia.
“Ini berita bagus. Itu sudah ada regulasi, Permen-nya, jadi harga gas elpiji 3 kilogram di Jakarta sama dengan di Papua dan NTT,” kata Ferdy saat dihubungi, Rabu pagi.
Namun, lanjut dia, yang menjadi soal adalah regulasi itu tidak berguna bagi masyarakat delapan kabupaten di Pulau Flores. Sebab, elpiji 3 kilogram itu tidak dijual atau tidak didistribusikan ke wilayah itu.
“Kementerian ESDM dan Pertamina harus distribusikan elpiji 3 kilogram itu ke Flores. Karena kita di Flores juga sangat butuh itu. Harga elpiji 3 kilogram itu sangat murah, tentu membantu masyarakat ekonomi kelas menengah ke bawah,” ungkap dia.
Menurut dia, dengan adanya elpiji 3 kilogram, masyarakat bisa menghemat biaya beli minyak tanah dan kayu api.
“Sekarang minyak tanah juga cukup mahal. Kayu api juga mahal. Jadi pemerintah dan Pertamina segera distribusikan ini elpiji 3 kilogram ke Flores,” tegasnya.
Ia juga meminta Pemkab di seluruh Flores untuk menyuarakan itu ke pemerintah pusat.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini