SAMARINDA, KOMPAS.com – Rencana pembangunan kereta api di Kalimantan Timur (Kaltim) kembali bergulir setelah sempat gagal.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim kini mematangkan rencana jalur kereta yang akan menghubungkan Samarinda, Ibu Kota Nusantara (IKN), hingga Balikpapan.
Wakil Gubernur Kaltim, Seno Aji, mengatakan pihaknya segera bertemu dengan perwakilan Korean Railways untuk membahas detail proyek strategis ini.
“Mereka (Korean Railways) mau hadir ke sini untuk berdiskusi. Cuma memang jadwalnya tidak tepat, jadi mereka minta perubahan waktu. Artinya ada harapan Pemprov bisa mewujudkan moda transportasi baru untuk masyarakat Kaltim,” ujar Seno pada Rabu (27/8/2025).
Baca juga: Di Hadapan Ribuan Warga Dayak, Gibran Bantah IKN Mangkrak
Seno menjelaskan, jalur kereta api yang ditawarkan mencakup Bontang–Samarinda–IKN–Balikpapan.
Namun, keputusan akhir tetap akan bergantung pada investor yang bersedia menanamkan modal.
“Untuk jalurnya sendiri sudah ditawarkan dari Bontang, Samarinda, IKN, Balikpapan. Tapi nanti tergantung mereka tertarik yang mana,” jelasnya.
Selain jalur utama, Pemprov juga menyiapkan opsi perluasan konektivitas ke Kutai Timur, Berau, hingga Kalimantan Utara (Kaltara).
Seno menegaskan, proyek ini tidak akan sepenuhnya dibiayai APBD maupun APBN. Pemerintah membuka peluang investasi swasta dan kerja sama internasional untuk merealisasikan transportasi berbasis rel di Kaltim.
Menurut Seno, wacana pembangunan kereta api di Kaltim juga sempat dibicarakan langsung dengan Presiden RI Prabowo Subianto.
Pertemuan itu terjadi dalam momentum ulang tahun ke-17 Partai Gerindra.
“Kami berdiskusi berdua tentang pembangunan Kaltim. Saya juga minta kalau memang bisa diberikan, ada investor jaringan kereta api. Saya minta lima provinsi untuk dibuatkan jalurnya,” kata Seno.
Baca juga: Transfer DAU Dicoret Pusat, Pembangunan Jalan Kubar-Mahakam Ulu Sedot APBD Kaltim Rp 228 Miliar
Ia menyebut Presiden Prabowo merespons positif usulan tersebut.
“Ya, sangat positif. Presiden Prabowo sangat mendukung peluang itu terjadi,” tegasnya.
Rencana kereta api di Kaltim sejatinya bukan hal baru. Ide serupa sudah muncul sejak era gubernur sebelumnya, yang kala itu mendorong agar transportasi modern tidak hanya dinikmati masyarakat Pulau Jawa.