FLORES TIMUR, KOMPAS.com – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan sejumlah desa di lereng Gunung Lewotobi Laki-laki sudah tidak layak ditempati.
Desa-desa tersebut, yaitu Klantanlo, Dulipali, Nobo, Hokeng Jaya, Nawakote, dan Boru.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyampaikan bahwa sampai saat ini gunung tersebut tidak berhenti erupsi. Dia mencatat, sejak 2024 hingga Agustus 2025, terjadi 134 kali erupsi dengan intensitas kecil.
“Yang besar sudah delapan kali. Jadi status sekarang gunung ini level III. Statusnya 3 ke-4, 3 ke-4 itu sudah delapan kali dalam 2 tahun terakhir,” ujar Suharyanto saat meninjau para pengungsi di Desa Konga, Kabupaten Flores Timur, Rabu (27/8/2025).
Baca juga: Pemerintah Segera Bangun 500 Hunian Tetap untuk Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
Suharyanto berujar, meski ilmu pengetahuan sudah semakin maju, namun tidak bisa memprediksi sampai kapan Gunung Lewotobi berhenti erupsi.
Oleh sebab itu, ia menegaskan, sudah saatnya warga yang berada di dekat gunung itu untuk memutuskan berpindah tempat tinggal demi keberlangsungan hidup ke depan.
Baca juga: Gunung Lewotobi Meletus 2 Kali, Tinggi Kolom Abu 800 Meter
“Kalau kembali ke tempat semula enggak mungkin. Saya katakan enggak mungkin, karena kita tidak bisa menjamin apabila kembali ke tempat semula bisa selamat,” tandasnya.
Suharyanto mengungkapkan bahwa belum lama ini salah seorang warga yang terkena abu vulkanik pada bagian kaki meninggal dunia.
Oleh sebab itu, ia menyarankan warga yang menetap di kawasan rawan bencana erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki segera keluar.
“Ini demi kebaikan dan keselamatan daripada anak-anak kita, dan cucu-cucu kita,” ucapnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini