Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sedang Asik Berenang, Remaja 13 Tahun Diduga Tenggelam di Sungai Kelay

Kompas.com - 29/08/2025, 08:21 WIB
Pandawa Borniat,
Ferril Dennys

Tim Redaksi

BERAU, KOMPAS.com – Seorang remaja bernama Riski (13), warga Kelurahan Karang Ambun, Kecamatan Tanjung Redeb, Kabupaten Berau, dilaporkan tenggelam di Sungai Kelay pada Rabu (27/8/2025) sore.

Hingga Jumat (29/8/2025) pagi, korban belum ditemukan dan masih dalam pencarian tim gabungan.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Berau, Nopian Hidayat, membenarkan peristiwa tersebut.

Baca juga: Diperas Jaksa Rp 5 Miliar, Bos Sindikat Uang Palsu: Untuk Tuntutan Bebas

Ia mengatakan, laporan resmi baru diterima pada Kamis siang setelah keluarga mendapat informasi dari teman korban.

“Betul, ada laporan anak tenggelam di Sungai Kelay, Kelurahan Karang Ambun. Tim gabungan sudah turun untuk melakukan pencarian sejak kemarin sore,” ujar Nopian saat dikonfirmasi.

Peristiwa bermula ketika Riski berenang bersama dua temannya, Yoslan dan Anis, di Sungai Kelay, tepatnya di belakang rumah warga bernama Syahroni di RT 14, Kelurahan Karang Ambun.

Saat itu, mereka berenang tanpa pengawasan orang tua maupun orang dewasa di sekitar lokasi.

Ketika Yoslan dan Anis naik bermain di atas kapal rusak yang berada di tepi sungai, Riski masih berada di dalam air.

Beberapa saat kemudian, kedua temannya hanya melihat tangan Riski muncul di permukaan air, namun tidak menyadari bahwa ia tenggelam.

Mereka kemudian pulang tanpa memberi tahu orang lain.

Keesokan harinya, Kamis sekitar pukul 15.30 WITA, salah satu dari mereka mengembalikan pakaian Riski ke rumah orang tuanya.

Dari situlah keluarga mengetahui bahwa Riski tidak pulang sejak kemarin, lalu melapor ke Ketua RT dan pihak kelurahan.

Setelah menerima laporan, aparat kelurahan, TNI, Polri, Basarnas, BPBD, Damkar, PMI, serta masyarakat sekitar langsung melakukan pencarian di lokasi.

Hingga Kamis malam, korban belum ditemukan.

Menurut Nopian, pencarian dilakukan dengan tiga metode, yakni visual (penyisiran permukaan sungai), ngunak/mancing (menggunakan alat sederhana dari warga untuk meraba dasar sungai), serta dive tentatif (penyelaman terbatas di titik yang dicurigai).

“Semua potensi gabungan kita kerahkan, mulai dari Polairud, Babinsa, Basarnas, hingga masyarakat sekitar. Kami berharap korban segera ditemukan,” kata Nopian.

Ia juga mengingatkan agar masyarakat lebih meningkatkan kewaspadaan. “Kami imbau orang tua lebih mengawasi anak-anak, terutama saat bermain di sungai,” tambahnya.

Hari ini, Jumat (29/8/2025), pencarian kembali dilanjutkan mulai pukul 07.00 WITA dengan menyusuri aliran Sungai Kelay.

Tim gabungan akan memperluas area pencarian hingga radius beberapa kilometer dari titik awal korban dilaporkan tenggelam.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Melihat Laptop Chromebook Program Nadiem di Lebak, Digunakan untuk ANBK hingga Praktik Mengajar Guru
Melihat Laptop Chromebook Program Nadiem di Lebak, Digunakan untuk ANBK hingga Praktik Mengajar Guru
Regional
Pria di Samarinda Ditangkap Usai Ancam Sebarkan Video Syur dan Todongkan Senpi ke Perempuan
Pria di Samarinda Ditangkap Usai Ancam Sebarkan Video Syur dan Todongkan Senpi ke Perempuan
Regional
Kelangkaan BBM di Labuan Bajo Terjadi Tiap Tahun, Bupati Minta Pertamina Ubah Sistem Distribusi
Kelangkaan BBM di Labuan Bajo Terjadi Tiap Tahun, Bupati Minta Pertamina Ubah Sistem Distribusi
Regional
Melihat Gua Swara Kolam Segaran Taman Sriwedari Solo, Tempat Menyimpan Gamelan Era Pakubuwono X
Melihat Gua Swara Kolam Segaran Taman Sriwedari Solo, Tempat Menyimpan Gamelan Era Pakubuwono X
Regional
Guru PPPK Sekaligus Aktivis Lingkung di Nagekeo NTT Ditemukan Tewas di Pondok, Warga Nilai Janggal
Guru PPPK Sekaligus Aktivis Lingkung di Nagekeo NTT Ditemukan Tewas di Pondok, Warga Nilai Janggal
Regional
Transfer dari Pusat Dipangkas Rp 4,5 Triliun, Pemprov Kaltim Putar Otak
Transfer dari Pusat Dipangkas Rp 4,5 Triliun, Pemprov Kaltim Putar Otak
Regional
Demo Dugaan Kekerasan Seksual Guru Besar Unsoed, Mahasiswa Duduki Gedung Rektorat
Demo Dugaan Kekerasan Seksual Guru Besar Unsoed, Mahasiswa Duduki Gedung Rektorat
Regional
GJL Desak Penghapusan Pungli dan Perbaikan Sistem Perizinan di Jawa Tengah
GJL Desak Penghapusan Pungli dan Perbaikan Sistem Perizinan di Jawa Tengah
Regional
Masyarakat Adat di Nunukan Minta 5 Gua Adat Dikeluarkan dari Rencana Kerja PT Inhutani
Masyarakat Adat di Nunukan Minta 5 Gua Adat Dikeluarkan dari Rencana Kerja PT Inhutani
Regional
Gedung Sekwan DPRD Solo Terbakar, Wali Kota Minta Layanan Tetap Optimal
Gedung Sekwan DPRD Solo Terbakar, Wali Kota Minta Layanan Tetap Optimal
Regional
Di Sidang, Afta Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan Demo May Day Semarang: Saya Melerai!
Di Sidang, Afta Mahasiswa Terdakwa Kerusuhan Demo May Day Semarang: Saya Melerai!
Regional
Pabrik Tahu di Semarang Terbakar, Diduga karena Bara Api Sisa Penggorengan
Pabrik Tahu di Semarang Terbakar, Diduga karena Bara Api Sisa Penggorengan
Regional
HUT Ke-450 Kota Ambon, Jalan AY Patty Ditutup untuk Pesta Makan Patita
HUT Ke-450 Kota Ambon, Jalan AY Patty Ditutup untuk Pesta Makan Patita
Regional
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon: 7 Terdakwa Disidang Maraton, Didakwa Rugikan Rp 3,5 Miliar
Kasus Mafia Tanah Mbah Tupon: 7 Terdakwa Disidang Maraton, Didakwa Rugikan Rp 3,5 Miliar
Regional
LBH Samarinda Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Polisi saat Demo di DPRD Kaltim
LBH Samarinda Laporkan Dugaan Penganiayaan oleh Polisi saat Demo di DPRD Kaltim
Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau