BENGKULU, KOMPAS.com - Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, mengatakan kegiatan Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Lebong dihentikan sementara.
"MBG di Lebong sementara dihentikan. Kami proses pemulihan siswa, serta menunggu penyelidikan yang dilakukan oleh pihak berwenang," ujar Helmi Hasan usai memperingati ulang tahun Partai Amanat Nasional (PAN) di Bengkulu, Sabtu (30/8/2025).
Ia menegaskan ke depan pihak pengelola MBG harus betul-betul taat pada SOP yang telah ditetapkan.
"Ke depan pengelola MBG harus taat pada standar yang ditetapkan," tegas dia.
Baca juga: Korban Diduga Keracunan MBG di Bengkulu Tembus 456 Siswa
Dalam kesempatan itu, Helmi juga menekankan seluruh kader PAN untuk peka terhadap persoalan rakyat.
"Semua kader PAN harus door to door mengadvokasi persoalan rakyat, bantu rakyat," sebutnya.
Peringatan ulang tahun PAN di Bengkulu diisi kegiatan donor darah, pembagian 400 paket sembako, dan santunan untuk ratusan anak yatim.
Sebelumnya, sebanyak 456 siswa di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, mengalami keracunan usai menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG), Rabu (27/8/2025).
Kapolda Bengkulu, Irjen Pol Mardiyono, dalam kunjungannya ke Kabupaten Lebong, menyambangi siswa dan keluarga korban. Ia menekankan fokus utama saat ini adalah pemulihan anak-anak yang mengalami keracunan.
Baca juga: Ratusan Siswa Keracunan, Dapur MBG di Lebong Bengkulu Ditutup
"Yang utama saat ini kami tangani pasien-pasien anak-anak, Alhamdulillah 50 persen pasien sudah kembali," ujar Kapolda dalam video rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (28/7/2025).
Ia menambahkan, setelah penanganan pasien, Polda beserta jajaran termasuk Polres Lebong akan melakukan investigasi mulai dari dapur hingga penyaluran.
"Sambil berjalan investigasi dilakukan mulai dari dapur hingga penyaluran. Sejauh ini kami belum bisa memberikan banyak informasi karena hasil sampel BPOM belum keluar," katanya.
Kapolda menegaskan sejauh ini Polres Lebong telah meminta keterangan sejumlah pihak terkait.
"Nanti kalau sudah selesai akan kami sampaikan," ujarnya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini