SEMARANG, KOMPAS.com – Sekitar 500 mahasiswa memadati kawasan patung Dewi Themis di depan dekanat Fakultas Hukum Universitas Negeri Semarang (FH Unnes), Sekaran, Gunungpati, Kota Semarang, Selasa (2/9/2025) malam.
Mereka menggelar aksi solidaritas untuk mendiang Iko Juliant Junior (19), mahasiswa S1 Ilmu Hukum angkatan 2024, yang meninggal dunia usai demo di Polda Jateng.
Menurut versi polisi, Iko tewas akibat kecelakaan lalu lintas pada Minggu dini hari. Awalnya, polisi menyebut kecelakaan terjadi di Jalan Dr Cipto, namun kemudian direvisi menjadi Jalan Veteran.
Di sisi lain, Pusat Bantuan Hukum Ikatan Keluarga Alumni (PBH IKA) FH Unnes menilai ada kejanggalan dalam kematian Iko.
Baca juga: Polda Jateng Benarkan Brimob Bawa Mahasiswa Unnes Iko Juliant dalam Kondisi Kritis ke RS
Patung Dewi Themis yang melambangkan keadilan malam itu menjadi saksi aksi solidaritas mahasiswa.
Mereka menyalakan lilin, menaburkan bunga, serta melantunkan lagu rohani untuk mendiang.
Acara dimulai pukul 19.30 dengan doa bersama, dilanjutkan pembacaan puisi, penyalaan lilin, dan tabur bunga. Seluruh mahasiswa kompak mengenakan pakaian serbahitam.
Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FH Unnes, M Gossan Daffa Majid, menyebut aksi tersebut sebagai bentuk kepedulian terhadap kepergian Iko.
“Dari dinamika yang terjadi di media, kami menganggap ini ada kejanggalan. Artinya, mau tidak mau, kita harus bergerak. Minimal kita sebagai mahasiswa menunjukkan solidaritas dan berdoa bersama agar almarhum tenang,” ujar Gossan dilansir dari Tribun Jateng.
Baca juga: Iko Juliant Sempat Dioperasi dan Mengigau Ampun Pak, Tolong Jangan Pukuli Saya Lagi
Ketua Kerohanian Mahasiswa Kristen (KMK) FH Unnes, Samuel Samosir, yang juga sahabat dekat Iko, mengaku sangat kehilangan.
“Iko adalah mahasiswa semester tiga, orangnya periang, suka bercanda, dan selalu mencairkan suasana. Kami di KMK merasa sangat kehilangan,” tuturnya.
Di rumah duka di Jalan Koro Raya, Tambakaji, Ngaliyan, Semarang, suasana masih diliputi kesedihan. P
emakaman telah dilakukan Senin (1/9/2025). Sang ibu enggan memberi keterangan lebih jauh, menyerahkan sepenuhnya kepada PBH IKA FH Unnes.
Anggota PBH IKA FH Unnes, Naufal Sebastian, menyebut ada sejumlah kejanggalan pada kematian Iko.
“Kami masih lakukan investigasi, terutama meminta keterangan kepada saksi lain yang bersama Iko ketika kejadian. Dia masih dirawat di rumah sakit,” ujarnya.
Baca juga: Kematian Mahasiswa Unnes Iko Juliant Jadi Misteri, Polisi dan PBH Berbeda Versi