BANGKA, KOMPAS.com - Wilayah Kepulauan Bangka Belitung menjadi salah satu lokasi yang direncanakan untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN).
Kondisi geografis yang diyakini aman dari gempa bumi menjadi pertimbangan pembangunan PLTN di sana.
Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bangka Belitung Arie Primajaya mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir, memang tidak ada kejadian gempa di Bumi Serumpun Sebalai.
"Insya Allah aman dengan rencana pembangunan di Pulau Gelasa," kata Arie di Pangkalpinang, Minggu (26/10/2025).
Baca juga: Survei UNS: 60 Persen Warga Bangka Belitung Setuju Pembangunan PLTN di Pulau Kelasa
Arie mengatakan, secara umum Bangka Belitung bukan termasuk daerah rawan gempa, tetapi pernah terdeteksi adanya patahan lempengan di Bangka Selatan.
"Patahannya terdeteksi di Permis, Bangka Selatan," ujar Arie.
Mengenai lokasi PLTN, kata Arie, telah dilakukan pertemuan dengan Badan Pengawas Tenaga Nuklir (Bapeten) untuk melihat peta rawan bencana di Pulau Gelasa, Bangka Tengah.
Hasilnya, tidak ditemukan adanya ancaman tektonik maupun vulkanologi.
Jarak antara Permis, Bangka Selatan dengan Pulau Gelasa juga dinilai cukup jauh sehingga dianggap minim risiko.
Baca juga: Kembangkan Kapasitas PLTN, Asia Tenggara Perlu Investasi 208 Miliar Dollar AS
Meskipun terbilang aman dari gempa, Bangka Belitung masih harus waspada terhadap risiko bencana hydrometeorology.
"Seperti banjir, cuaca ekstrem, kekeringan, dan kebakaran. Kalau di Pulau Gelasa perlu diantisipasi cuaca ekstrem berupa angin kencang dan angin puting beliung," ucap Arie.
PLTN Generasi IV yang diklaim ramah lingkungan akan dibangun di lepas pantai Pulau Gelasa dengan target operasional dimulai 2032.
Reaktor pembangkit akan dibawa dari Korea Selatan, kemudian ditanam di dalam laut dengan produksi awal 250 megawatt.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang