KOMPAS.com – Wali Kota (Walkot) Semarang Agustina Wilujeng bergerak cepat menangani banjir yang melanda sejumlah wilayah Kota Semarang akibat hujan berintensitas tinggi sejak Rabu (22/10/2025) malam.
Berbagai langkah darurat diterapkan, mulai dari pengerahan 27 pompa penyedot air hingga koordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) untuk melakukan Operasi Modifikasi Cuaca (OMC).
“Kami telah mengoperasikan pompa-pompa milik Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang dan memastikan operatornya siaga 24 jam,” kata Agustina.
Ia menjelaskan, penanganan banjir dilakukan secara berbasis kawasan, meliputi daerah Sringin, Terboyo, Tenggang, dan Pasar Waru.
Pemkot Semarang juga bekerja sama dengan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) dalam mengaktifkan pompa stasioner maupun pompa portabel di titik-titik genangan utama.
Baca juga: Update Banjir Pantura Semarang-Demak Jumat Malam: Kemacetan Mulai Terurai, Genangan Masih Tinggi
“Informasi dari Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang, hari ini ada tambahan dua unit pompa di sekitar Trimulyo dan depan pabrik es Saripetojo, serta sepuluh unit Dongfeng di Jalan Kaligawe, sehingga total ada 27 pompa dengan kapasitas 250 hingga 2.000 liter per detik. Secara keseluruhan, kapasitas pompa kami mencapai sekitar 26.000 liter per detik,” terangnya.
Selain langkah teknis, Pemkot Semarang juga membuka dapur umum dan pos komando logistik bagi warga terdampak banjir.
“Saya meminta agar posko ini menjadi pusat penyaluran bantuan, pendataan, dan koordinasi kegiatan sosial,” ujar Agustina.
Melalui Kepala Pelaksana BPBD Kota Semarang Endro P Martantono, Pemkot Semarang juga telah berkoordinasi dengan BNPB agar segera melaksanakan OMC untuk mengendalikan curah hujan di wilayah Semarang. Operasi ini diharapkan berlangsung selama tiga hingga lima hari ke depan.
“Kami akan manfaatkan rekayasa cuaca. Jika sampai besok sore, Minggu (26/10/2025), tidak turun hujan, besar kemungkinan genangan akan surut total,” jelasnya.
Baca juga: BMKG: Peningkatan Curah Hujan hingga 30 Oktober 2025, Cek Wilayahnya
Agustina menegaskan, Pemkot Semarang tidak akan tinggal diam dalam menghadapi persoalan banjir. Ia mengapresiasi seluruh elemen yang turut membantu percepatan penanganan di lapangan.
“Kami berterima kasih atas dukungan pemerintah pusat, daerah, lembaga, dan masyarakat. Kebersamaan dan kolaborasi adalah kunci utama dalam mengatasi banjir,” tuturnya.