Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemendagri Beri Lampu Hijau Pemda, Hotel Bintang 5 di Surabaya Masih Sepi Orderan Pemerintah

Kompas.com - 09/06/2025, 16:31 WIB
Izzatun Najibah,
Icha Rastika

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Hotel bintang lima Surabaya belum menerima orderan dari pemerintah meski Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali mengizinkan pemerintah daerah (pemda) berkegiatan di hotel dan resto.

Kembali dibukanya izin bagi pemda untuk menggelar kegiatan seperti rapat di hotel menjadi angin segar bagi para pengusaha tempat penginapan dan resto.

“Kami sangat menyambut senang dengan pengumuman tersebut,” kata General Manager Vasa Hotel, Roberto Kotambunan saat dikonfirmasi, Senin (9/5/2025).

Dia berharap, wacana tersebut dapat direalisasikan. 

“Jadi kita tuh belum jelas sekarang, apakah yang dimaksud sudah boleh berkegiatan itu bentuknya sama seperti yang lalu sebelum ada kebijakan efisiensi atau boleh berkegiatan dengan pattern (pola) yang berbeda,” kata dia.

Baca juga: Soal Kegiatan di Hotel dan Restoran, Pemkot Pangkalpinang Tunggu Surat Resmi Kemendagri

Meski pemda sudah mendapat izin berkegiatan di hotel, Robert mengaku belum menerima orderan kegiatan dari instansi pemerintah.

“Sempat ada kementerian yang datang, tapi itu karena menterinya datang. Jadi itu diperbolehkan tapi kalau di luar daripada itu sisanya belum ada lagi,” kata Robert.

Kebijakan ini juga diharapkan menjadi angin segar yang memicu naiknya okupansi hotel-hotel di Surabaya.

Sebab, empat bulan terakhir okupansi hotel bintang lima di Surabaya mengalami penurunan.

“Turunnya lumayan drastis sekitar 40 persen. Karena yang kami takutkan justru efisiensi bukan hanya dilakukan pemerintah tapi juga ekosistem yang sudah terbentuk,” katanya.

Baca juga: Pemda Diizinkan Rapat di Hotel, Eri Cahyadi: Dari Dulu Enggak Pernah

Akibat dari dampak efisiensi, pengusaha hotel juga melakukan efisiensi dengan pengurangan utilitas dan daily worker yang menyesuaikan kebutuhan.

“Belanja yang tidak perlu kita pangkas. Yang paling menyedihkan di human resource. Terjadi jumlah pengurangan casual dan daily worker, yang benar-benar penting dan butuh kita hire,” ucapnya. 

Robert berharap, keputusan Kemendagri yang kembali mengizinkan pemda berkegiatan di hotel dapat membangkitkan kembali ekosistem sektor perhotelan dan resto.

Sebab, bisnis perhotelan tidak hanya melibatkan para pekerja dan pengusaha, tetapi supplier dari kalangan petani, nelayan, peternak, dan UMKM.

“Kami berhadap kondisinya back to normal. Tidak hanya perhotelan tetapi juga ekosistemnya bisa hidup,” katanya. 

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Polisi Tangkap 14 Tersangka Baru Perusakan dan Penjarahan Kantor DPRD Blitar
Polisi Tangkap 14 Tersangka Baru Perusakan dan Penjarahan Kantor DPRD Blitar
Surabaya
Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim di Bangkalan Masih Digunakan, tapi Pemakaiannya Terbatas
Chromebook Bantuan Era Nadiem Makarim di Bangkalan Masih Digunakan, tapi Pemakaiannya Terbatas
Surabaya
2 Minimarket di Tuban Dirampok, Brankas Isi Uang Tunai Dikuras Habis
2 Minimarket di Tuban Dirampok, Brankas Isi Uang Tunai Dikuras Habis
Surabaya
Eri Cahyadi Sidak Kelurahan Kebraon Setelah Warga Lapor Alami Pungli
Eri Cahyadi Sidak Kelurahan Kebraon Setelah Warga Lapor Alami Pungli
Surabaya
Kepergok Mesum dalam Mobil di Halaman Masjid, Sepasang Remaja Berseragam SMA Diamankan Satpol PP Madiun
Kepergok Mesum dalam Mobil di Halaman Masjid, Sepasang Remaja Berseragam SMA Diamankan Satpol PP Madiun
Surabaya
Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Terungkap Pekerjaan Alvi, Pelaku Mutilasi Kekasih di Pacet Mojokerto
Surabaya
Kades di Lumajang 'Mengamuk' dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Kades di Lumajang "Mengamuk" dan Tangkap 4 Penjual Miras Saat Karnaval Sound Horeg
Surabaya
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Polres Pasuruan Tangkap Remaja yang Buang Bayinya di Atas Daun Pisang
Surabaya
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Mensos Akui Sekolah Rakyat Masih Hadapi Kendala, dari Air Bersih hingga Kekurangan Guru
Surabaya
Grafiti Provokatif 'Police Killed People' Muncul di Kota Pasuruan
Grafiti Provokatif "Police Killed People" Muncul di Kota Pasuruan
Surabaya
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Detik-detik Balon Udara Meledak di Pamekasan, Terdengar Dentuman Keras dan Rusak Rumah Warga
Surabaya
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Tembakau Petani Pamekasan Dibeli Rp 30.000, Jauh di Bawah Biaya Pokok Produksi
Surabaya
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Tak Hanya untuk Kades, Pemkab Lumajang Juga Beli 9 Motor Baru untuk Wabup dan Patroli Keamanan
Surabaya
Pelaku Mutilasi Buang Bagian Tubuh Kekasihnya Sedikit demi Sedikit
Pelaku Mutilasi Buang Bagian Tubuh Kekasihnya Sedikit demi Sedikit
Surabaya
Minta Maaf Usai Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya di Kos Surabaya, Alvi: Saya Emosi
Minta Maaf Usai Bunuh dan Mutilasi Kekasihnya di Kos Surabaya, Alvi: Saya Emosi
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau