SURABAYA, KOMPAS.com - Hotel bintang lima Surabaya belum menerima orderan dari pemerintah meski Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) kembali mengizinkan pemerintah daerah (pemda) berkegiatan di hotel dan resto.
Kembali dibukanya izin bagi pemda untuk menggelar kegiatan seperti rapat di hotel menjadi angin segar bagi para pengusaha tempat penginapan dan resto.
“Kami sangat menyambut senang dengan pengumuman tersebut,” kata General Manager Vasa Hotel, Roberto Kotambunan saat dikonfirmasi, Senin (9/5/2025).
Dia berharap, wacana tersebut dapat direalisasikan.
“Jadi kita tuh belum jelas sekarang, apakah yang dimaksud sudah boleh berkegiatan itu bentuknya sama seperti yang lalu sebelum ada kebijakan efisiensi atau boleh berkegiatan dengan pattern (pola) yang berbeda,” kata dia.
Baca juga: Soal Kegiatan di Hotel dan Restoran, Pemkot Pangkalpinang Tunggu Surat Resmi Kemendagri
Meski pemda sudah mendapat izin berkegiatan di hotel, Robert mengaku belum menerima orderan kegiatan dari instansi pemerintah.
“Sempat ada kementerian yang datang, tapi itu karena menterinya datang. Jadi itu diperbolehkan tapi kalau di luar daripada itu sisanya belum ada lagi,” kata Robert.
Kebijakan ini juga diharapkan menjadi angin segar yang memicu naiknya okupansi hotel-hotel di Surabaya.
Sebab, empat bulan terakhir okupansi hotel bintang lima di Surabaya mengalami penurunan.
“Turunnya lumayan drastis sekitar 40 persen. Karena yang kami takutkan justru efisiensi bukan hanya dilakukan pemerintah tapi juga ekosistem yang sudah terbentuk,” katanya.
Baca juga: Pemda Diizinkan Rapat di Hotel, Eri Cahyadi: Dari Dulu Enggak Pernah
Akibat dari dampak efisiensi, pengusaha hotel juga melakukan efisiensi dengan pengurangan utilitas dan daily worker yang menyesuaikan kebutuhan.
“Belanja yang tidak perlu kita pangkas. Yang paling menyedihkan di human resource. Terjadi jumlah pengurangan casual dan daily worker, yang benar-benar penting dan butuh kita hire,” ucapnya.
Robert berharap, keputusan Kemendagri yang kembali mengizinkan pemda berkegiatan di hotel dapat membangkitkan kembali ekosistem sektor perhotelan dan resto.
Sebab, bisnis perhotelan tidak hanya melibatkan para pekerja dan pengusaha, tetapi supplier dari kalangan petani, nelayan, peternak, dan UMKM.
“Kami berhadap kondisinya back to normal. Tidak hanya perhotelan tetapi juga ekosistemnya bisa hidup,” katanya.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini