Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pameran Karya Batik dengan Prompt AI, Rajut Hari Batik dan Sumpah Pemuda

Kompas.com - 27/10/2025, 16:52 WIB
Suci Rahayu,
Glori K. Wadrianto

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Dalam memperingati hari batik dan semangat Sumpah Pemuda yang jatuh setiap bulan Oktober, Petra Christian University (PCU) Surabaya menghadirkan gebrakan baru.

Dengan memadukan warisan budaya dan teknologi masa depan menggelar pameran batik bertajuk “Sumpah Pemuda: Refleksi Cinta Tanah Air Melalui Batik AI Future Code”.

Kegiatan ini mengajak generasi muda untuk mengekspresikan kecintaan terhadap Indonesia melalui karya batik berbasis akal imitasi (AI).

Bertempat di Perpustakaan PCU, Gedung Radius Prawiro, acara ini sekaligus menjadi bagian dari pameran bertajuk “Memetik Pucuk Batik” yang berlangsung selama sebulan penuh.

Tidak hanya menampilkan karya visual yang memukau, kegiatan ini juga menghadirkan kolaborasi lintas disiplin antara mahasiswa, dosen, dan pustakawan PCU dalam menjadikan batik tetap relevan di era digital.

Batik, AI, dan Kreativitas Generasi Z

Dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) PCU, Aniendya Christianna menjelaskan, proyek ini lahir dari keinginan untuk melestarikan batik agar tidak berjarak dengan generasi muda, meski di balik kemudahan teknologi, ada tantangan tersendiri.

Baca juga: Ekspresi Warna Seni Batik, Ketika Imajinasi dan Tradisi Menyatu di Surabaya

“Kami memanfaatkan teknologi saat ini yang mutakhir, kecerdasan buatan untuk mahasiswa generasi muda dalam melestarikan batik,” ujar dosen yang biasa disapa Aniendya ini, Senin (27/10/2025).

“Kalau dicoba sekarang mudah, tapi perjalanan untuk membuat prompt-nya sendiri itu tidak mudah."

"Oleh karena itu sekarang ada pekerjaan khusus prompt engineer untuk menghasilkan prompt yang kemudian dipakai siapa saja menghasilkan gaya yang sama itu yang sulit."

"Saya kira itu yang menjadi inspirasi tidak hanya dosen tapi generasi muda juga untuk memanfaatkan AI dengan bijak,” imbuh dia.

Proyek ini sudah dicoba oleh mahasiswa dan hasilnya di luar dugaan. Sebab, antusias yang muncul di luar ekspektasi dengan menghasilkan inspirasi yang berbeda dari hal sederhana.

"Seperti contoh ada batik dengan motif churros. Karena challenge-nya adalah apa yang di dekat kalian yang sederhana."

Baca juga: Banyuwangi Kenalkan Motif Batik Wader Kesit, Ini Filosofinya

"Nah, challenge itu mendorong mahasiswa bahwa berpikir kreatif itu tidak setinggi langit, tapi ide-ide sederhana dari hal apa pun di dekat kita bisa jadi inspirasi,” tutur Aniendya Christianna.

Dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) PCU, Dr. Aniendya Christianna, S.Sn., M.Med.Kom saat menjelaskan kegiatan memadukan warisan budaya dengan teknologi masa depan untuk memperingati Hari Batik dan Hari Sumpah Pemuda yang berlangsung di Perpustakaan Petra Christian University, Gedung Radius Prawiro lantai 6 Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/10/2025) siang.KOMPAS.COM/SUCI RAHAYU Dosen Desain Komunikasi Visual (DKV) PCU, Dr. Aniendya Christianna, S.Sn., M.Med.Kom saat menjelaskan kegiatan memadukan warisan budaya dengan teknologi masa depan untuk memperingati Hari Batik dan Hari Sumpah Pemuda yang berlangsung di Perpustakaan Petra Christian University, Gedung Radius Prawiro lantai 6 Surabaya, Jawa Timur, Senin (27/10/2025) siang.
Kini, pameran ini bisa menjadi jembatan antara tradisi dan inovasi. Mahasiswa berkesempatan menciptakan motif batik kontemporer dengan bantuan AI.

Mereka ditantang untuk menafsirkan semangat Sumpah Pemuda melalui motif seperti Pancasila, Bendera Merah Putih, hingga sosok pahlawan nasional W.R. Supratman.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Mantan Bupati Situbondo Karna Suswandi Divonis Penjara 6 Tahun 6 Bulan
Surabaya
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Jenazah Pria dengan Mata Tertutup Ditemukan di Sampang Tanpa Identitas
Surabaya
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Banjir Lahar Gunung Semeru Tak Halangi Cinta Bahrul Ulum
Surabaya
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Perjuangan Siswa di Sumberlangsep Lumajang, Turuni Tangga dan Digendong Orang Tua Seberangi Banjir Lahar agar Bisa Sekolah
Surabaya
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Banjir Lumajang Surut, Warga Kutorenon Mulai Bersihkan Rumah
Surabaya
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Hasil Laboratorium Tidak Ditemukan Bakteri di Menu MBG, Satgas MBG Magetan Perintahkan SPPG Jaga Kebersihan Alat Masak
Surabaya
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Jalur Mandoran–Plaosan di Magetan Kembali Memakan Korban, Pengendara Motor Tewas
Surabaya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Terdesak Kebutuhan Hidup, Pasutri di Magetan Nekat Curi Motor Ibu Kandungnya
Surabaya
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Balita Tewas Tenggelam di Banyuwangi Park saat Ditinggal Orang Tua
Surabaya
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Satu Rumah di Pasuruan Tertimpa Tanah Longsor, Seluruh Penghuni Terluka
Surabaya
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Siswa SD dan Guru Masih Telantar, DPRD Pamekasan Usulkan Penambahan Tenda Darurat
Surabaya
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Banjir Setinggi 1,5 Meter Rendam Rumah Warga di Lumajang
Surabaya
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Dipukul Ibunya karena Tak Mau Bereskan Tempat Tidur, Remaja di Malang Malah Lapor Polisi
Surabaya
Bawa Sapi-sapi Berbobot Jumbo Ikuti Kontes, Taufiq Berharap Pemerintah Lebih Perhatikan Peternak
Bawa Sapi-sapi Berbobot Jumbo Ikuti Kontes, Taufiq Berharap Pemerintah Lebih Perhatikan Peternak
Surabaya
Rekap Bencana di Lumajang pada Sabtu Malam, 8 Kecamatan Terdampak
Rekap Bencana di Lumajang pada Sabtu Malam, 8 Kecamatan Terdampak
Surabaya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau