KOMPAS.com - Tujuh anggota Brimob telah dipatsuskan setelah melindas driver ojek online (ojol) Affan Kurniawan (21) saat aksi demonstrasi di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat, pada Kamis (28/8/2025).
Salah satunya adalah sosok perwira menengah (pamen) bernama Kompol Cosmas Kaju Gae yang sempat menjabat Komandan Batalyon C Resimen IV Pasukan Pelopor Korps Brimob.
Namun, beberapa hari sebelumnya, jabatannya tersebut sudah digantikan oleh Kompol Sutarto.
Hal ini diketahui lewat unggahan dari akun Instagram Batalyon C Resimen IV Pasukan Pelopor Korps Brimob pada Selasa (26/8/2025).
Baca juga: Kompol Cosmas Jalani Sidang Etik Kasus Rantis Brimob Lindas Ojol Affan Kurniawan
Pada saat peristiwa pelindasan terhadap Affan, Kompol Cosmas ternyata berada di samping sopir rantis Brimob, yaitu Bripka Rohmat.
"Adapun pengemudi yang mengemudi kendaraan tersebut yaitu Bripka R (Rohmat), sedangkan yang duduk di sebelah pengemudi yaitu Kompol C," kata Kadiv Propam Polri, Irjen Abdul Karim, dalam konferensi pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat (29/8/2025) kemarin.
Sementara, anggota Brimob lainnya, yaitu Aipda M Rohyani, Briptu Danang, Briptu Mardin, Baraka Jana Edi, dan Baraka Yohanes David, duduk di belakang.
Kini ketujuh anggota Brimob itu dinyatakan terbukti melanggar kode etik profesi Polri setelah diperiksa oleh Divpropam Polri.
Mereka pun kini telah dilakukan penempatan khusus (patsus) untuk 20 hari ke depan.
Sementara, saat pemeriksaan oleh Divpropam Polri, Bripka Rohmat mengaku terpaksa menerobos massa yang berkerumun di kawasan Pejompongan, Jakarta Pusat.
Dia mengeklaim, saat momen tersebut, massa sudah melempari rantis Brimob menggunakan batu dan bom molotov.
"Jadi itu di jalan kan pertigaan, di kiri ada massa, di kanan massa, di depan massa dekat pom bensin. Itu mobil kalau saya berhentikan, habis pak. Pasti habis karena mereka sudah nyerang pakai batu, pakai cone block, pakai bom molotov," ujarnya dikutip dari YouTube Kompas TV.
Ia mengaku dalam kondisi tersebut, hanya memikirkan bagaimana menyelamatkan anggota lain yang berada di dalam rantis Brimob tersebut.
Kemudian, Bripka Rohmat menyebut adanya perintah dari atasan yang juga berada di dalam rantis untuk tetap berjalan.
Namun, karena massa yang sudah berkerumun di sekitar lokasi, rantis Brimob pun tidak bisa bergerak.
"Saya harus berjuang terus, pokoknya harus selamat ini. Lima menit telat, habis kita pak. Soalnya massa sudah banyak gitu," ujarnya.
Baca juga: Sidang Etik Brimob Pelindas Ojol Affan Digelar, Dimulai dari Kompol Cosmas