Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Sekadar Teknologi, Mendikdasmen: Coding Butuh Kemampuan Logis-Analisis

Kompas.com - 21/08/2025, 15:00 WIB
Melvina Tionardus,
Mahar Prastiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti mengingatkan bahwa ilmu coding memerlukan pula kemampuan berpikir analitis dan memecahkan masalah.

Dua kemampuan ini ialah bagian dari soft skill yang memungkinkan seseorang melakukan transformasi dan melakukan berbagai macam improvisasi dan kreativitas yang berbasis teknologi.

"Coding bukanya sekadar hanya teknologi. Tetapi juga tentang kemampuan kita menggunakan pemikiran logis dan analitis serta pemikiran kritis dan kreativitas sebagai bagian dari kompetensi kita," kata Mendikdasmen dalam acara peluncuran nasional Program UOB My Digital Space bersama Ruangguru di Balai Sarbini, Jakarta Pusat, Rabu (20/8/2025)

"Kompetensi ini benar-benar sangat penting untuk keberlanjutan masa depan kita," lanjut Abdul Mu'ti.

Baca juga: Elon Musk dan CEO Nvidia Sarankan Siswa Belajar Fisika-Matematika, Ketimbang AI dan Coding

Diterapkan mulai semester ganjil 2025

Mulai semester Ganjil 2025 Kemendikdasmen menetapkan coding dan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sebagai mata pelajaran pilihan dari kelas 5 SD, SMP, hingga SMA.

Lebih lanjut, ia berharap program kolaborasi ini berjalan lancar dan membantu mencerdaskan kehidupan baru.

Lebih lanjut ia mengharapkan program ini dapat menjadi bagian dari upaya pihaknya untuk memberikan layanan pendidikan yang bermutu bagi semua.

Ia sempat menyinggung kembali data dari World Economic Foeum pada April 2025, yang menyebut ada 10 kemampuan yang sangat diperlukan dan sangat diminati dunia udara tahun 2030.

"Yang disebut sebagai skill yang sangat diperlukan nomor 1 itu adalah kemampuan AI dan deep dive" ujar Mendikdasmen.

Bangun generasi Indonesia yang kuasai teknologi

Kebijakan Kemendikdasmen pun menyesuaikan arahan Presiden Prabowo Subianto tentang cara membangun generasi Indonesia yang kuat, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.

Baca juga: Profil Vannes Coc, Sering Juara Lomba Coding, Kini Kuliah di NTU Pakai Beasiswa

"Terutama adalah teknologi canggih, teknologi masa kini yang fondasinya ada pada penguatan STEM. Science, Technology, Engineering, and Math," ucap Abdul Mu'ti.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau