Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Cloud Coffee Diklaim Menyehatkan, Benarkah? Ini Kata Ahli Gizi

KOMPAS.com - Musim panas sering kali memicu kemunculan tren minuman baru yang menyegarkan.

Tahun ini, media sosial diramaikan dengan kehadiran cloud coffee, minuman berbasis espresso yang dicampur dengan air kelapa dan krimer berbusa.

Disebut-sebut sebagai alternatif kopi yang lebih sehat dan menghidrasi, minuman ini viral di TikTok dan Instagram karena tampilannya yang cantik dan klaim manfaatnya.

  • Resep Es Kopi Susu 5 Bahan untuk Cuaca Panas, Cukup Pakai Kopi Instan
  • Resep Es Kopi Susu Kekinian, Pakai Gula Aren Cair
  • Resep Es Kopi Susu Slushy, Kopi Beku seperti di Coffee Shop Kekinian

Beberapa kreator bahkan menyebutnya sebagai eliksir elektrolit, campuran kopi dan air kelapa yang menyegarkan sekaligus menyehatkan.

Namun, benarkah cloud coffee sebaik itu untuk tubuh? Apakah kombinasi kafein dan elektrolit bisa menjadi solusi sehat pengganti kopi hitam biasa?

Dalam artikel ini, kita akan membahas kandungan nutrisi dalam cloud coffee, potensi manfaatnya, serta risiko yang perlu diperhatikan sebelum menjadikannya minuman harian.

Kandungan Elektrolit dari Air Kelapa

Air kelapa dikenal sebagai sumber elektrolit alami, terutama kalium. Dilansir dari laman Everyday Health, menurut ahli gizi Samantha Heller, jika menggunakan air kelapa murni, cloud coffee bisa memberikan manfaat tambahan berupa hidrasi yang lebih baik dibanding kopi hitam biasa.

Kalium membantu menjaga keseimbangan cairan tubuh, yang penting untuk fungsi otot dan jantung.

Dalam beberapa penelitian, air kelapa bahkan disebut bisa menyamai efektivitas minuman olahraga dalam menggantikan cairan tubuh setelah aktivitas fisik.

Hal ini menjadikan cloud coffee terasa lebih segar dan ringan di tubuh, apalagi ketika dikonsumsi dalam cuaca panas.

Manfaat Potensial Cloud Coffee

Sebagai kombinasi antara espresso dan air kelapa, cloud coffee memiliki potensi sebagai minuman berkafein yang lebih ramah bagi tubuh.

Kandungan air kelapa bisa menyeimbangkan efek diuretik dari kafein, sekaligus menambah rasa manis alami tanpa perlu tambahan gula berlebih. Versi yang memakai susu nabati juga menjadi opsi menarik bagi vegan atau mereka yang sensitif terhadap laktosa.

Minuman ini cocok dijadikan alternatif es kopi bagi mereka yang ingin mengurangi konsumsi gula, atau yang mencari sesuatu yang menyegarkan tapi tetap memberi energi seperti kopi.

Risiko Jika Dikonsumsi Berlebihan

Meski terlihat sehat, tidak semua versi cloud coffee layak dikonsumsi setiap hari. Beberapa variasi menggunakan krim kelapa atau sirup tambahan yang tinggi lemak jenuh dan gula.

Kandungan kalori yang tersembunyi ini bisa menjadi masalah, terutama jika dikonsumsi berulang tanpa memperhatikan komposisi bahan.

Selain itu, kandungan kalium dalam air kelapa juga perlu diawasi. Bagi orang sehat, kalium membantu menjaga keseimbangan elektrolit. Namun bagi penderita gangguan ginjal atau penyakit jantung, konsumsi kalium berlebih bisa berbahaya.

Dalam satu kasus, seseorang mengalami gangguan jantung setelah mengonsumsi terlalu banyak air kelapa dalam satu waktu.

Apa Kata Ahli Gizi?

Konsultan gizi Connie Diekman menyebut bahwa cloud coffee tidak secara otomatis tergolong sehat atau tidak sehat.

Efeknya tergantung pada komposisi bahan, jumlah konsumsi, dan kondisi tubuh masing-masing. Untuk kebanyakan orang sehat, mencoba sesekali tidak menjadi masalah. Namun, menjadikannya rutinitas tanpa memeriksa bahan dan efeknya justru bisa berisiko.

Ia menyarankan agar sebelum ikut tren, penting untuk membaca label produk seperti krimer dan sirup, serta menyesuaikannya dengan kebutuhan nutrisi pribadi. Kombinasi kopi dan air kelapa bisa menghidrasi, tapi tetap harus seimbang dengan pola makan dan minuman lainnya.

https://www.kompas.com/food/read/2025/08/09/130100575/cloud-coffee-diklaim-menyehatkan-benarkah-ini-kata-ahli-gizi

Bagikan artikel ini melalui
Oke