Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Mengiris Daging Sapi yang Benar, Tips dari Koki Jepang

Kompas.com - 20/07/2024, 10:10 WIB
Krisda Tiofani,
Anggara Wikan Prasetya

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Salah mengiris daging sapi, bisa membuat tekstur akhir potongannya menjadi keras, padahal bentuknya sudah kecil-kecil.

Sebab, daging sapi mengandung serat yang bila dipotong searah, daging justru menjadi lebih keras saat matang.

Potongan daging sapi yang salah bisa dilihat dari panjang serat atau garis putih di antara warna daging kemerahan.

Baca juga: Sake, Minuman Fermentasi Khas Jepang yang Mengandung Alkohol

"Kalau salah potong, seratnya panjang seperti ini (menunjuk potongan yang salah) dan teksturnya bisa keras," ujar Goda Katsumi, Japanese Chef Shio Restaurant.

Ia menunjukkan dua contoh irisan daging sapi. Satu irisan yang benar, lainnya diiris dengan cara yang salah.

Semakin panjang garis seratnya, semakin lama waktu memasak yang dibutuhkan untuk mematangkan daging sapi.

Baca juga:

Jadi, sulit mendapat tekstur empuk daging sapi saat matang, bila seratnya masih terlalu panjang.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

"Tetapi tiap daging itu beda ya. Kalau dagingnya premium, walaupun seratnya masih agak panjang seperti ini, tetap terasa juicy," ujar Goda dalam acara pembukaan Shio Japanese Restaurant di InterContinental Hotel Jakarta Pondok Indah, Kamis (17/8/2024).

Bila kualitas daging sapi tidak premium, sulit untuk mendapatkan tekstur daging yang empuk setelah matang.

Ilustrasi daging merah. Ilustrasi daging.shutterstock/Andrei Iakhniuk Ilustrasi daging merah. Ilustrasi daging.

Sebab, semakin lama daging sapi dimasak atau semakin tinggi tingkat kematangannya, semakin keras tekstur daging yang dihasilkan.

Pisau harus tajam

Kamu juga perlu memerhatikan kondisi pisau yang akan dipakai. Goda menyarankan untuk memakai pisau yang sudah diasah.

Salah satu penyebab pisau cepat tumpul adalah penggunaan alas potong yang tidak tepat. Hindari memakai alas bertekstur keras, seperti batu maupun kaca.SHUTTERSTOCK/Serge Ka Salah satu penyebab pisau cepat tumpul adalah penggunaan alas potong yang tidak tepat. Hindari memakai alas bertekstur keras, seperti batu maupun kaca.

"Pisaunya harus tajam. Kami (koki restoran), biasanya mengasah pisau setelah operasional restoran berakhir, jadi lebih mudah dipakai pada keesokan hari," kata dia.

Baca juga:

Pisau yang tajam akan memudahkan proses mengiris daging sapi dalam satu kali potongan atau sayatan.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau