Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Masak Santan Lebih dari 3 Menit, Ini Alasannya

Kompas.com - 18/11/2024, 16:31 WIB
Anggara Wikan Prasetya

Penulis

KOMPAS.com - Santan kelapa merupakan bahan masakan yang sering digunakan dalam kuliner Indonesia. Rasanya yang gurih menjadikannya favorit dalam berbagai jenis hidangan, seperti opor, lodeh, hingga gulai.

Namun, tahukah Anda bahwa cara memasak santan yang keliru dapat mengubahnya menjadi sumber lemak jenuh yang berbahaya bagi kesehatan?

Berikut penjelasan dari Rista Yulianti Mataputun, ahli gizi dari RS Indriati Solo Baru, tentang cara memasak santan yang tepat agar tetap sehat, dilansir dari laman Sajian Sedap:

Baca juga: Soto Betawi Kuah Santan, Santap dengan Emping Goreng

1. Jangan memasak santan lebih dari 3 menit  

Menurut Rista, santan sebenarnya termasuk lemak baik yang mengandung asam lemak dan trigliserida rantai sedang, yang mudah dibakar oleh tubuh sebagai energi. Namun jika santan dimasak terlalu lama, lemak baik tersebut dapat berubah menjadi lemak jenuh.

Lemak jenuh diketahui dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh, sehingga meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah dan berbagai penyakit kardiovaskular lainnya.

 
 
 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Foodplace (@my.foodplace)

Rista menyarankan, santan sebaiknya dimasukkan ke dalam masakan sebagai langkah terakhir dan tidak dimasak lebih dari tiga menit.

Misalnya, saat memasak sayur lodeh, masukkan santan terakhir setelah semua bahan matang, lalu panaskan sebentar saja.

2. Hindari memanaskan ulang masakan bersantan  

Memanaskan ulang makanan bersantan juga menjadi kebiasaan yang perlu dihindari. Menurut Rista, masakan yang dipanaskan berkali-kali dapat menghasilkan lapisan minyak yang berasal dari santan. Lapisan minyak inilah yang menjadi sumber lemak jahat.

Baca juga: Resep Kopi Santan Gurih, Sajikan Hangat Saat Hujan

Jadi, usahakan mengolah makanan bersantan dalam porsi yang sesuai dengan kebutuhan, sehingga tidak perlu dihangatkan berkali-kali.

3. Perhatikan kombinasi bahan masakan  

Risiko peningkatan kadar kolesterol pada makanan bersantan, meningkat jika santan dikombinasikan dengan bahan makanan lain yang tinggi kolesterol, seperti daging, jeroan, atau telur.

Apa Efek Memanaskan Makanan Bersantan Lebih dari Satu Kali? Apa Efek Memanaskan Makanan Bersantan Lebih dari Satu Kali?

Sebagai contoh, masakan bersantan yang dikonsumsi bersama nasi dalam porsi besar juga dapat meningkatkan berat badan.

Baca juga: Benarkah Makan Daging Bisa Tingkatkan Kadar Kolesterol?

Hal ini karena nasi mengandung karbohidrat yang diubah tubuh menjadi gula, sehingga dapat memicu kenaikan kadar gula darah dan kolesterol.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau