KOMPAS.com - Kerupuk merupakan salah satu makanan pendamping yang banyak digemari karena teksturnya yang renyah dan rasanya yang gurih.
Salah satu jenis kerupuk yang cukup populer adalah kerupuk udang, yang sering dijadikan pelengkap untuk berbagai hidangan seperti lontong opor, gado-gado, dan karedok.
Namun, tidak jarang kita menemukan kerupuk yang masih keras meskipun sudah digoreng. Agar hal ini tidak terjadi, ada beberapa trik jitu yang bisa dilakukan supaya kerupuk udang mekar sempurna saat digoreng:
Untuk mendapatkan hasil kerupuk yang renyah dan mengembang sempurna, tidak bisa asal menggorengnya. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
Baca juga: Kuliner Khas Desa Asinan di Tepi Rawa Pening, Cetul Krispi hingga Kerupuk Genjer
Kerupuk yang disimpan lama cenderung menjadi lembap, terutama di iklim tropis seperti Indonesia.
Oleh karena itu, sebaiknya kerupuk dijemur terlebih dahulu di bawah sinar matahari selama satu hari sebelum digoreng. Jangan lupa untuk mengalasi kerupuk agar tidak terkontaminasi kotoran.
Lihat postingan ini di Instagram
Jika cuaca sedang hujan atau mendung, Anda bisa menggunakan oven sebagai alternatif. Panggang kerupuk dengan suhu rendah sekitar 20-30 derajat Celcius selama dua hingga empat jam.
Hindari menggunakan suhu tinggi agar kerupuk tidak matang di dalam oven sebelum digoreng.
Agar kerupuk dapat mekar dengan sempurna, gunakan wajan besar dan minyak dalam jumlah banyak. Pastikan minyak sudah dalam kondisi panas, tetapi tidak sampai berasap.
Baca juga: 6 Tips Menggoreng Kerupuk Udang agar Mengembang dan Renyah
Anda bisa menguji suhu minyak dengan menggoreng satu lembar kerupuk terlebih dahulu. Jika minyak terlalu panas, kerupuk bisa gosong sebelum mengembang.
Saat memanaskan minyak, boleh menggunakan api besar. Namun, ketika mulai menggoreng kerupuk, kecilkan atau matikan api kompor sebentar agar minyak tidak terlalu panas. Jika minyak terlalu panas, biarkan suhunya turun sedikit sebelum memasukkan kerupuk.
Menggoreng terlalu banyak kerupuk dalam satu waktu bisa membuatnya saling bertindih, sehingga tidak bisa mengembang dengan baik.
Baca juga: Resep Asinan Betawi, Lengkap dengan Kerupuk Mi Kuning
Khususnya untuk kerupuk berukuran besar dan tebal seperti kerupuk udang, ada risiko kerupuk menjadi bantat. Oleh karena itu, goreng kerupuk sedikit demi sedikit sesuai dengan ukuran wajan dan jumlah minyak yang digunakan.
Kerupuk yang sudah digoreng terkadang menjadi melempem setelah disimpan. Namun, jangan buru-buru membuangnya! Ada beberapa cara untuk mengembalikan kerenyahan kerupuk yang melempem:
Masukkan kerupuk yang melempem ke dalam wadah kedap udara, seperti toples atau plastik yang bisa ditutup rapat. Kemudian, simpan di dalam lemari pendingin selama beberapa jam. Suhu dingin akan membantu mengembalikan kerenyahan kerupuk.
Jika tidak memiliki alat pemanas, Anda bisa menjemur kerupuk yang melempem di bawah sinar matahari. Letakkan kerupuk di wadah yang bersih, lalu jemur hingga kembali kering dan renyah.
Jika memiliki microwave atau oven, gunakan alat tersebut untuk memanggang kembali kerupuk melempem selama sekitar lima menit. Cara ini cukup efektif untuk mengembalikan kerenyahan kerupuk tanpa perlu menggoreng ulang.
Baca juga: 5 Ciri Kerupuk yang Mengandung Lilin dan Bahan Berbahaya
Selain mengetahui cara menggoreng dan menyimpan kerupuk dengan benar, penting juga untuk memilih kerupuk dengan kualitas terbaik. Berikut beberapa ciri kerupuk yang baik:
Dengan memilih kerupuk berkualitas dan mengikuti tips di atas, Anda bisa menikmati kerupuk udang yang renyah dan gurih setiap saat.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini