Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Karya Tanpa Suara, Saat Para Siswa Disabilitas Berkompetisi Dekorasi Kue

Kompas.com - 23/07/2025, 12:30 WIB
Krisda Tiofani,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Meja kompetisi kuliner di pameran Food & Hospitality Indonesia (FHI) 2025 berhasil menarik perhatian saya saat mampir ke acara tahunan di Jakarta International Expo (JiExpo) Kemayoran, Jakarta Utara ini.

Dekorasi kue yang tampak menawan jadi alasan utamanya. Saat itu, tiga kue utuh (whole cake) berhias fondant sudah selesai digubah para peserta.

"Ini buatan peserta disabilitas. Mereka tuna rungu, tidak bisa mendengar, yang otomatis juga tidak bisa bicara," kata Juri Kompetisi FHI Salon Culinaire 2025, Arief Maulana Ikhsan, saat ditemui Kompas.com di lokasi pada Selasa (23/7/2025) sore.

Kompetisi ini bukan sekedar mencari yang terbaik. Ini adalah panggung inklusif yang membuka kesempatan bagi siapa saja, siswa-siswi berprestasi di bidang kuliner.

Sebab, kompetisi bergengsi Salon Culinaire kategori pastry tidak terbatas pada peserta disabilitas, melainkan peserta umum dari seluruh Indonesia.

Mereka yang memiliki keterbatasan fisik justru menjadi mayoritas. Total delapan dari 15 peserta kompetisi kategori Fondant Cake Figures merupakan disabilitas tuna rungu.

"Kompetisi ini terbuka untuk kategori profesional. Kebetulan yang apply banyak, tetapi hanya mereka yang lolos seleksi," ujar Chef Arief.

Baca juga: Chef Asal Bali Wakili Indonesia Ikut Kompetisi Masak Kelas Dunia di Paris 

Bicara lewat karya

Hasil dekorasi kue peserta lomba disabilitas di ajang kompetisi The 14th Salon Culinaire 2025 kategori pastry dalam pameran Food & Hospitality (FHI) 2025.Kompas.com/Krisda Tiofani Hasil dekorasi kue peserta lomba disabilitas di ajang kompetisi The 14th Salon Culinaire 2025 kategori pastry dalam pameran Food & Hospitality (FHI) 2025.
Peserta berusia 18-20 tahun datang dari berbagai provinsi, di antaranya Bali, Jawa Barat, dan Sumatera Barat.

Setiap peserta ditantang membuat dekorasi kue berdiameter 30 centimeter (cm) menggunakan fondant dalam waktu dua jam.

Fondant adalah bahan dekorasi kue yang dibuat dari campuran gula halus dan mentega putih atau tawar (shortening).

Mirip seperti plastisin yang dipakai bermain oleh anak-anak, fondant umum digunakan sebagai penutup dan bahan dekorasi lain dalam kue.

Semua hiasan kue dibuat dari nol di lokasi lomba. Mulai dari lapisan terluar yang menutupi bolu hingga detail berupa karakter berukuran kecil, medium, dan besar dengan berbagai warna.

Chef Arief menuturkan, penilaian dekorasi kue ini terdiri dari tiga hal, yakni persiapan (mise en place), presentasi menyeluruh, dan tingkat kesulitan dekorasi kue yang dibuat.

"Dekorasi kue harus sesuai tema. Kalau peserta mau membuat dekorasi snow white, figurnya harus putri salju, yang disampaikan harus benar-benar sesuai dengan tema," tuturnya.

Semua kondimen yang diletakan di atas kue, harus bisa dikonsumsi (edible). Bila tidak, poin penilaian peserta akan berkurang.

Baca juga: Begini Tahap Barista Indonesia Ikut Kompetisi Kopi Dunia

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau