Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Cafe Hindari Bayar Royalti Musik, Kreatif tapi Legal?

Kompas.com - 06/08/2025, 08:45 WIB
Alma Erin Mentari

Penulis

KOMPAS.com - Kafe dan restoran sering mengandalkan musik sebagai bagian dari suasana.

Namun, belakangan sejumlah pelaku usaha kuliner memilih untuk tidak lagi memutar lagu dari musisi Indonesia.

Alasannya bukan karena tren, melainkan kekhawatiran terkena denda karena melanggar aturan royalti musik.

Baca juga:

Setelah kasus hukum menimpa beberapa tempat usaha, sejumlah kafe mulai menyiasati situasi ini dengan cara yang unik.

Simak cerita langsung dari para pelaku usaha serta bentuk siasat unik yang mereka lakukan untuk menghindari jerat hukum royalti musik.

Kafe di Tebet Pilih Lagu Barat dan Musik Instrumental

Salah satu kafe di Jalan Tebet Barat, Jakarta Selatan, memutuskan mengganti seluruh lagu Indonesia dengan lagu barat dan musik instrumental.

Keputusan ini muncul setelah manajemen mengetahui ada restoran mie yang bermasalah secara hukum karena tidak membayar royalti.

“Sekarang enggak boleh lagi setel lagu Indonesia, jadi diganti ke lagu-lagu barat aja,” ujar Ririn (28), salah satu karyawan, saat ditemui Kompas.com pada Minggu (3/8/2025).

Menurutnya, kebijakan ini diterima dengan baik oleh pelanggan karena musik barat yang diputar masih tergolong populer.

Restoran Mie Pilih Tak Memutar Musik Sama Sekali

Berbeda dengan kafe tadi, sebuah restoran mie di Jalan Tebet Raya memilih langkah ekstrem: tidak memutar musik sama sekali.

“Udah enggak pernah nyetel lagi, dari awal udah enggak boleh. Jadi, benar-benar anyep,” ujar Gusti (23), karyawan restoran tersebut.

Suasana restoran kini hanya diisi suara dari dapur. Meski kehilangan elemen hiburan, mereka merasa lebih aman secara hukum karena tak menyentuh konten berhak cipta apa pun.

Ilustrasi cafe romantis.DOK.SHUTTERSTOCK/Prostock-studio Ilustrasi cafe romantis.

Suara Burung 

Beberapa kafe lain bahkan menggunakan suara alam sebagai pengganti musik. Seperti yang dilakukan sebuah kafe di Kebayoran, Jakarta Selatan, yang mengganti lagu dengan suara kicauan burung.

“Sementara ini enggak muter lagu lokal, saya takut dijebak. Jadi mending pasang lagu Inggris atau suara burung,” ujar Eca (23), manajemen kafe, kepada Kompas.com pada Selasa (5/8/2025).

Eca menyebut, belum adanya pemahaman penuh soal mekanisme royalti membuat banyak pelaku usaha merasa was-was.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau