Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

70 Macam Sambal Kerajaan Bali Hadir di Taman Safari, Ada Apa Saja?

Kompas.com - 29/08/2025, 17:37 WIB
Krisda Tiofani,
Wahyu Adityo Prodjo

Tim Redaksi

BALI, KOMPAS.com - Festival sambal asli keluarga kerajaan Bali kembali hadir tahun ini. Sejak 2010, Taman Safari Indonesia mengajak masyarakat maupun turis mengenal cita rasa asli sambal lewat Bali Royal Chili Festival.

Bali Royal Chili Festival 2025 mengenalkan 70 macam sambal dari sembilan puri selama 28 Agustus hingga 7 September 2025 di UMA Restaurant, Taman Safari Bali, Kabupaten Gianyar, Bali.

"Kami mengadakan Bali Royal Chili Festival ini benar-benar bertujuan untuk mempromosikan sisi budaya Bali sehingga orang-orang, terutama turis dari luar negeri dan domestik, bisa mengetahui bahwa sambal Bali itu bukan hanya sambal matah," kata Chief Marketing Officer Taman Safari Indonesia Group, Alexander Zulkarnain, saat ditemui media di Bali Royal Chili Festival 2025, Kamis (28/8/2025).

Baca juga: Menu Makan Siang Prabowo untuk Presiden Peru, Ada Selada Ayam Bali

Bali Royal Chili Festival 2025 mengenalkan 70 macam sambal dari sembilan puri selama 28 Agustus hingga 7 September 2025 di UMA Restaurant, Taman Safari Bali, Kabupaten Gianyar, Bali.Kompas.com/Krisda Tiofani Bali Royal Chili Festival 2025 mengenalkan 70 macam sambal dari sembilan puri selama 28 Agustus hingga 7 September 2025 di UMA Restaurant, Taman Safari Bali, Kabupaten Gianyar, Bali.
Bali Royal Chili Festival 2025 terbuka bagi umum. Tidak mesti masuk menjadi pengunjung Taman Safari Bali atau tamu restoran.

Di sini, pengunjung bisa menemui berbagai jenis sambal Bali, seperti sambal plecing, sambal barong, sambal bawang kacang mede, sambal iju, sambal huha, sambal tabya metunu, sambal don, sambal buah kacang, sambal kecicang, dan sambal gerang.

Tersedia juga sambal terasi, sambal bawang, sambal tomat, sambal embe, sambal bage, sambal bongkot, dan sambal matah dalam Bali Royal Chili Festival 2025.

Sambal-sambal ini datang dari puri atau tempat tinggal keluarga bangsawan (raja) di Bali, termasuk Puri Agung Kerambitan, Puri Agung Jro Kuta Denpasar, Puri Agung Marga Tabanan, Puri Agung Klungkung, Puri Ubud, dan Puri Agung Karangasem.

Baca juga: 16 Tempat Dinner Romantis di Bali dengan Suasana Eksklusif

Bali Royal Chili Festival 2025 mengenalkan 70 macam sambal dari sembilan puri selama 28 Agustus hingga 7 September 2025 di UMA Restaurant, Taman Safari Bali, Kabupaten Gianyar, Bali.Kompas.com/Krisda Tiofani Bali Royal Chili Festival 2025 mengenalkan 70 macam sambal dari sembilan puri selama 28 Agustus hingga 7 September 2025 di UMA Restaurant, Taman Safari Bali, Kabupaten Gianyar, Bali.
Perwakilan Puri Karangasem Anak Agung Made Dewandra R Djelantik, menuturkan, festival sambal Bali bukan sekadar perayaan kuliner, tetapi juga bentuk  nyata pelestarian budaya Bali.

Resep sambal kerajaan yang diwariskan turun-temurun kini dapat dinikmati masyarakat luas dalam suasana penuh kearifan lokal.

"Harapan kami, semoga festival seperti ini bisa kita kembangkan di tempat-tempat lain, daerah lain di Indonesia sahingga sambal bisa menjadi bahasa pemersatu Nusantara," kata AA Made Dewandra.

Lebih lanjut, Kepala Dinas Pariwisata Bali I Wayan Sumarajaya menuturkan bahwa festival sambal tradisional Bali ini dapat membantu promosi pariwisata di Bali.

Menurut dia, perkembangan kuliner di Bali sudah sangat mandiri dan kian bagus. Meski demikian, pemerintah tetap memberikan dorongan dan pembinaan bagi penggiat kuliner di Bali.

"Ke depan mungkin ada semacam sertifikasi dari segi keamanan dan kesehatan untuk mempromosikan kuliner Bali," ujar dia.

Bukan hanya sambal, Bali Royal Chili Festival 2025 juga melibatkan berbagai elemen budaya Bali dalam acara ini, seperti tarian, musik, kain tradisional, hingga kopi Bali.

Baca juga: Ayam Betutu, Hidangan Khas Bali yang Pedasnya Mantap

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau