KOMPAS.com - Sayur genjer mungkin terdengar asing bagi sebagian orang kota, tetapi bagi masyarakat pedesaan di Jawa dan Sumatera, genjer sudah lama menjadi bagian dari menu harian.
Sayuran yang tumbuh liar di lahan basah ini dikenal dengan tekstur kenyal dan cita rasa khas yang sedikit pahit, tetapi justru digemari sebagai lalapan atau tumisan.
Baca juga:
Sejarah genjer juga lekat dengan masa-masa sulit, ketika ia menjadi bahan pangan alternatif di era krisis.
Kini, genjer tak hanya sekadar makanan rakyat, tetapi juga diakui memiliki manfaat kesehatan, mulai dari menjaga pencernaan hingga kaya vitamin A.
Dalam artikel ini, kamu akan menemukan asal-usul, nilai gizi, serta manfaat sayur genjer yang menarik untuk diketahui.
ilustrasi tumis genjer. Genjer atau Limnocharis flava adalah sayuran daun yang banyak ditemukan di persawahan dan rawa-rawa.
Pada masa penjajahan Jepang, genjer menjadi primadona rakyat kecil karena mudah didapatkan dan bisa diolah menjadi berbagai hidangan sederhana.
Sayur ini bahkan menginspirasi terciptanya lagu “Gendjer-gendjer” karya Muhammad Arief yang populer di era Orde Lama, meski kemudian menjadi kontroversial pada masa Orde Baru.
Menurut sejarawan Heri Priyatmoko, sejak dulu genjer menjadi makanan keseharian masyarakat agraris yang memanfaatkan tumbuhan liar di sekitar persawahan.
Sedangkan pakar kuliner Fadly Rahman menyebut genjer kerap dikonsumsi masyarakat Jawa dan Sumatera.
Khususnya orang Sunda yang menikmatinya sebagai lalapan dengan sambal, nasi, dan ikan asin, dilansir dari laman Kompas.com yang tayang pada Senin (30/09/2019).
sayur genjer dengan tumis taucoGenjer memiliki tekstur kenyal dengan rasa sedikit pahit yang justru membuatnya khas. Biasanya, genjer diolah dengan cara direbus, ditumis dengan tauco, atau dijadikan lalapan.
Daun dan bunganya sama-sama bisa dikonsumsi, meski yang sering dijumpai di pasar adalah bagian batang mudanya.
Meski sederhana, sayur genjer punya daya tarik tersendiri karena mudah dipadukan dengan berbagai bumbu, dari cabai hingga terasi, sehingga menghasilkan hidangan pedesaan yang autentik.
sayur genjer dengan tumis bumbu tauco dari Rumah Makan TekkoGenjer hanya mengandung sekitar 33 kalori per 100 gram, sehingga cocok dikonsumsi penderita hiperglikemia atau mereka yang sedang menjaga pola makan rendah kalori.
Kandungan serat larut dan air pada genjer sangat tinggi (sekitar 90 gram per 100 gram genjer segar). Ini membantu melancarkan buang air besar, mencegah sembelit, sekaligus mengurangi perut kembung.
Sama seperti sayuran hijau lainnya, genjer mengandung beta-karoten yang diubah menjadi vitamin A dalam tubuh. Vitamin A penting untuk menjaga kesehatan mata, meningkatkan imunitas, dan melindungi kulit dari penuaan dini.
Genjer dapat membantu mengeluarkan gas dalam perut, sehingga cocok bagi mereka yang sering mengalami perut kembung.
Karena tumbuh liar di lahan basah yang bersih, genjer relatif aman dari paparan pestisida, sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi sehari-hari.
Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarangLihat postingan ini di Instagram