Padahal, delegasi dari Buenos Aires sudah hendak memasuki Ibu Kota Washington DC, tetapi acara penandatanganan dibatalkan mendadak.
Laporan dari media Amerika Serikat, Axios, menyebutkan bahwa pembatalan terjadi tanpa pemberitahuan resmi dari Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem, kepada para pejabat Argentina.
Kelompok delegasi tersebut terbang dari Buenos Aires ke Miami pekan lalu. Setibanya di sana, mereka diberitahu oleh pejabat Departemen Keamanan Dalam Negeri AS (DHS) bahwa mereka tidak perlu melanjutkan perjalanan ke Washington DC karena dokumen terkait kerja sama bebas visa belum ditandatangani.
Program ini sejatinya akan memungkinkan warga negara AS dan Argentina untuk bepergian ke masing-masing negara tanpa visa selama maksimal 90 hari.
Namun, DHS dan Pemerintah Argentina sama-sama membantah laporan tersebut.
Dalam unggahan di platform X (sebelumnya Twitter), DHS menegaskan tidak ada dokumen baru yang harus ditandatangani terkait program tersebut.
"Kami menantikan kerja sama lebih lanjut dengan otoritas Argentina," tulis pernyataan resmi DHS, dikutip dari The Independent, Rabu (3/9/2025).
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS Kristi Noem melakukan kunjungan ke Argentina pada Juli lalu untuk menjajaki peluang pengembalian Argentina ke dalam Program Bebas Visa.
Saat itu, Noem menyatakan bahwa pemerintahan Presiden Javier Milei menunjukkan komitmen tinggi terhadap isu keamanan perbatasan.
“Di bawah kepemimpinan Presiden Javier Milei, Argentina menjadi sahabat yang semakin erat bagi Amerika Serikat—lebih berkomitmen dari sebelumnya terhadap keamanan perbatasan bagi kedua negara kita,” kata Noem.
Ketidaksepakatan internal ini disebut menjadi alasan utama dibatalkannya upacara penandatanganan di Washington DC.
Seorang pejabat senior dalam pemerintahan Donald Trump menyebut situasi ini sesuatu yang memalukan. “Bisa dibilang ini bukan penampilan yang baik dari kami,” ujarnya kepada Axios.
Sementara itu, media Argentina Infobae mengutip sumber yang dekat dengan Kedutaan Besar Argentina di Washington menyebut laporan Axios “salah dan jahat”.
Menurut mereka, pembicaraan mengenai integrasi Argentina ke dalam Program Bebas Visa tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Pejabat tinggi bea cukai Argentina, Juan Pazo, yang ikut dalam delegasi, juga membantah bahwa kunjungan tersebut berkaitan langsung dengan penandatanganan kesepakatan.
Menurut Pazo, tujuan utama kunjungan adalah untuk membahas aspek teknis dan peningkatan infrastruktur bea cukai Argentina sebagai persiapan untuk mengikuti program tersebut.
“Kami bertemu dengan tim CBP dan melakukan kunjungan operasional yang diperlukan untuk menentukan aspek teknis pelaksanaan program, seperti peralatan, dukungan sistem, dan personel,” jelas Pazo.
“Tiga hari kerja dan kerja sama dengan otoritas pemerintah AS sama sekali tidak sesuai dengan apa yang digambarkan dalam artikel pers. Terakhir, saya harus mengklarifikasi bahwa kunjungan delegasi ARCA tidak ada hubungannya dengan pelaksanaan Program Bebas Visa,” tambahnya.
Laporan Axios juga menyebut bahwa kegagalan ini memicu ketegangan internal di pemerintahan Trump.
Beberapa minggu setelah insiden, Menteri Luar Negeri Marco Rubio dan Kepala Staf Gedung Putih Susie Wiles dikabarkan mengirim memo kepada para pejabat federal agar lebih berhati-hati dalam menjelaskan tujuan dan ruang lingkup pertemuan atau kunjungan luar negeri kepada Dewan Keamanan Nasional.
Sementara itu, Departemen Luar Negeri AS disebut tidak tergesa-gesa menandatangani perjanjian bebas visa karena kekhawatiran terhadap situasi politik di Argentina.
Pemerintah Milei saat ini tengah menghadapi tuduhan korupsi yang melibatkan saudara perempuan dan sejumlah orang dekatnya. Tuduhan ini telah dibantah oleh pihak Milei.
Menurut Axios, pihak Menteri Luar Negeri ingin memperdalam dialog dengan Argentina sebelum membuat komitmen resmi terkait Program Bebas Visa.
Pejabat DHS menegaskan kembali bahwa tidak ada perjanjian baru yang tertunda penandatanganannya.
“Kami berharap dapat bekerja sama dengan mereka di masa mendatang,” kata seorang pejabat kepada Axios.
https://www.kompas.com/global/read/2025/09/06/090925070/baru-tiba-di-as-rombongan-pejabat-argentina-langsung-pulang-karena-kurang