TEL AVIV, KOMPAS.om - PM Benjamin Netanyahu pada Minggu (15/9/2024) memperingatkan, Israel akan melakukan pembalasan setelah kelompok Houthi mengklaim serangan rudal ke Israel tengah.
“Pagi ini, Houthi meluncurkan sebuah rudal permukaan-ke-permukaan dari Yaman ke wilayah kami,” kata dia pada awal rapat kabinet, menurut sebuah pernyataan dari Kantor Perdana Menteri Israel.
"Mereka (Houthi) seharusnya sudah tahu sekarang bahwa kami akan membayar mahal untuk setiap upaya untuk menyakiti kami," tambahnya, sebagaimana dikutip dari Kantor berita AFP.
Baca juga: Houthi Klaim Serangan Rudal ke Israel Tengah yang Bikin Warga Berlarian Cari Perlindungan
Netanyahu kemudian menyinggung serangan Israel ke wilayah Yaman di masa lalu sebagai balasan atas serangan Houthi.
“Mereka yang membutuhkan pengingat dalam masalah ini diundang untuk mengunjungi pelabuhan Hodeida,” ucapnya.
Perkataan Netanyahu mengacu pada kota Laut Merah di Yaman yang dibom oleh pesawat-pesawat tempur Israel pada Juli setelah Houthi mengklaim serangan drone yang menewaskan seorang warga sipil di Tel Aviv.
Houthi adalah salah satu kelompok yang didukung Iran di Timur Tengah yang telah terseret ke dalam konflik Hamas-Israel sejak Oktober 2023 lalu.
Di sisi utara Israel, gerakan Hezbollah Lebanon telah melakukan pertukaran tembakan lintas batas secara teratur dengan pasukan Israel dalam pertukaran yang mengancam akan menjadi perang habis-habisan.
Pada Minggu pagi, Militer Israel menyebut, sekitar 40 proyektil ditembakkan dari Lebanon ke arah wilayah Galilea Atas Israel dan Dataran Tinggi Golan yang dicaplok.
Puluhan ribu orang telah mengungsi di kedua sisi perbatasan Israel-Lebanon, dan Netanyahu mengatakan pada Minggu bahwa situasi saat ini tidak berkelanjutan.
Baca juga: Rudal dari Yaman Hantam Israel Tengah, Sirene Meraung-raung, Warga Berlarian Cari Perlindungan
“Situasi yang ada saat ini tidak akan berlanjut. Kami akan melakukan segala sesuatu yang diperlukan untuk mengembalikan warga kami dengan aman ke rumah mereka. Kami berada dalam kampanye multi-arena melawan poros Iran yang berusaha untuk menghancurkan kami,” ucapnya.
Dia mengaku telah berbicara dengan penduduk dan pihak berwenang di utara.
“Saya mendengar kesusahan, saya mendengar tangisan. Status quo tidak akan berlanjut. Ini membutuhkan perubahan keseimbangan kekuatan di perbatasan utara kita," jelas Netanyahu.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini