BEERSHEBA, KOMPAS.com – Ketegangan antara Iran dan Israel semakin meningkat setelah serangan rudal Iran menghantam rumah sakit Soroka di Kota Beersheba, Israel, pada Kamis (19/6/2025).
Akibat serangan tersebut, sebanyak 271 orang dilaporkan mengalami luka-luka, sementara pemerintah Israel menyebut aksi itu sebagai tindakan kriminal dan disengaja.
“Iran tahu jelas lokasi rumah sakit ini, tapi tetap menargetkannya. Ini adalah tindakan kriminal,” ujar Wakil Menteri Luar Negeri Israel, Sharren Haskel, melalui akun X.
Baca juga: Murka Saat RS Dibom Iran, Israel Ancam Serang Khamenei Langsung
Ia menambahkan bahwa rumah sakit tersebut merupakan pusat layanan medis utama untuk wilayah Negev.
Serangan itu terjadi pada hari ketujuh konflik terbuka antara kedua negara, menyusul gelombang serangan udara Israel terhadap situs nuklir Iran sejak 13 Juni lalu.
Menurut laporan rumah sakit, bangunan bedah yang sempat dikosongkan menjadi salah satu yang paling parah terdampak.
Direktur RS Soroka, Profesor Shlomi Codish, mengatakan, “Beberapa bangsal benar-benar hancur dan kerusakan menyebar ke seluruh rumah sakit. Kami harus memindahkan sekitar 200 pasien ke fasilitas medis lainnya.”
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyatakan bahwa Iran akan “membayar mahal” atas serangan ini.
“Kami akan menuntut balasan penuh terhadap para tiran di Teheran,” ujarnya kepada wartawan.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel, Israel Katz, memberikan pernyataan keras dengan menyebut Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, “tidak boleh dibiarkan terus hidup.”
Ia menuduh Khamenei memerintahkan langsung serangan terhadap rumah sakit di Soroka.
Netanyahu menambahkan, “Kami telah merusak program nuklir mereka secara signifikan. Tapi masih ada target-target nuklir lain dan kami akan hapus ancaman itu, termasuk rudal balistik yang mereka miliki.”
Teheran membantah bahwa pihaknya menyasar pusat kesehatan di Kota Beersheba. Dikutip dari The Times of Israel, Iran mengeklaim bahwa serangannya menargetkan fasilitas intelijen militer yang berdekatan dengan rumah sakit tersebut.
"Target utama serangan itu adalah Pangkalan Komando dan Intelijen Angkatan Darat Israel (IDF C4I) dan Kamp Intelijen Angkatan Darat di Taman Teknologi Gav-Yam, yang terletak di sekitar Rumah Sakit Soroka," lapor kantor berita negara IRNA.
Dikatakan bahwa rumah sakit itu hanya terkena gelombang ledakan, dan bahwa targetnya adalah fasilitas militer.
Baca juga: Israel Minta Bantuan AS, Pemimpin Iran Khamenei: Tandanya Lemah