Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terus Berselisih, Trump Ancam Deportasi Elon Musk

Kompas.com - 01/07/2025, 23:13 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

WASHINGTON DC, KOMPAS.com - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengancam bahwa dia dapat mempertimbangkan untuk mendeportasi CEO Tesla Elon Musk.

Keduanya terus berselisih mengenak rancangan undang-undang (RUU) pajak dan anggaran negara yang diinisiasi oleh Trump.

Musk, miliarder kelahiran Afrika Selatan, mengecam RUU pajak dan anggaran negara tersebut dapat membebani perekonomian AS dan menangkas lapangan pekerjaan.

Baca juga: Gencatan Senjata Trump-Elon Musk Tak Bertahan Sebulan, Muncul Konflik Baru

"Saya tidak tahu. Kita harus memeriksanya," kata Trump kepada wartawan di Gedung Putih ketika ditanya apakah ia akan mempertimbangkan untuk mendeportasi Musk.

Dalam perselisihan terbaru, Trump juga menyinggung Departemen Efisiensi atau DOGE yang sempat dipimpin Musk, sebagaimana dilansir AFP, Selasa (1/7/2025).

"Kita mungkin harus memberikan DOGE pada Elon. Anda tahu apa itu DOGE? DOGE adalah monster yang mungkin harus kembali dan memakan Elon," sambung Trump.

Trump menggandakan ancamannya ketika ia mengatakan bahwa ia yakin Musk menyerang RUU yang disebutnya "Big Beautiful Bill" tersebut.

Baca juga: Elon Musk-Trump Ribut Lagi, CEO Tesla Ancam Gulingkan Anggota Kongres

Dia menuding Musk kesal karena RUU tersebut telah mencabut beberapa langkah untuk mendukung kendaraan listrik.

"Ia kehilangan mandat kendaraan listriknya. Ia sangat kesal dengan banyak hal, tetapi Anda tahu, ia bisa kehilangan lebih dari itu, saya dapat memberitahu Anda sekarang. Elon bisa kehilangan lebih dari itu," papar Trump.

Selain di Gedung Putih, Trump juga membuat komentar serupa di platform media sosial Truth Social miliknya pada Senin (31/6/2025) malam.

Dia berujar bahwa tanpa subsidi, Elon Musk mungkin harus menutup usahanya dan kembali ke Afrika Selatan.

Baca juga: Elon Musk Mengaku Kelewatan, Menyesal Kritik Trump Blak-blakan

Musk, orang terkaya di dunia, adalah donor terbesar Trump dalam pilpres AS 2024 Dia juga sempat memiliki hubungan yang sangat dengan Trump setelah pemilu.

Namun, kemesraan keduanya retak setelah berselisih atas RUU tersebut.

Musk juga mengulangi kritiknya dalam beberapa hari terakhir dengan menuduh Partai Republik meninggalkan upaya untuk menempatkan AS di garis depan revolusi kendaraan listrik dan energi bersih.

Dia juga telah memperbarui seruannya untuk pembentukan partai politik baru yang disebut "America Party" jika RUU tersebut disahkan.

Baca juga: Geram, Trump Kaitkan Perubahan Sikap Elon Musk dengan Isu Narkoba

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau