Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Mengaku Kelewatan, Menyesal Kritik Trump Blak-blakan

Kompas.com - 12/06/2025, 10:41 WIB
Aditya Jaya Iswara,
Inas Rifqia Lainufar

Tim Redaksi

WASHINGTON DC, KOMPAS.com — CEO Tesla Elon Musk menyampaikan permintaan maaf atas sejumlah pernyataan pedas yang ia lontarkan kepada Presiden Amerika Serikat ke-47, Donald Trump, dalam beberapa waktu terakhir.

Ia mengakui bahwa beberapa unggahannya di media sosial sudah melampaui batas.

“Saya menyesal atas beberapa unggahan saya tentang Presiden @realDonaldTrump minggu lalu. Itu sudah kelwwatan,” tulis Musk di platform X pada Rabu (11/6/2025) pukul 03.04 waktu setempat.

Baca juga: Geram, Trump Kaitkan Perubahan Sikap Elon Musk dengan Isu Narkoba

Tak lama setelah pernyataan tersebut dipublikasikan, saham Tesla yang diperdagangkan di Bursa Frankfurt tercatat naik 2,44 persen.

Sejumlah analis menilai, kenaikan ini mencerminkan sentimen positif pasar terhadap sikap Musk yang dinilai lebih tenang dan terbuka untuk meredakan ketegangan politik.

Sebelumnya, hubungan antara Musk dan Trump memanas setelah keduanya saling melontarkan kritik tajam melalui media sosial.

Baca juga: Jadi Akar Konflik Trump-Musk, Apa Itu RUU Big Beautiful Bill

Pernyataan tajam hingga tuduhan

Dalam salah satu unggahan, Elon Musk sempat menyebut rancangan undang-undang perpajakan dan belanja besar-besaran yang diusung Trump sebagai sesuatu yang “keji”.

Tak hanya itu, ia juga menyinggung keterkaitan Trump dengan dokumen milik Jeffrey Epstein—klaim yang kemudian ia hapus.

Ketegangan makin memuncak pada Kamis pekan lalu ketika Musk menyebut Trump sebagai sosok yang tidak tahu berterima kasih.

Menurut sang pendiri SpaceX itu, bantuan finansial darinya turut membantu Trump memenangi pemilihan presiden 2024.

Trump membalas dengan menyebut bahwa dirinya kecewa terhadap sikap Musk. Ia menuding perubahan sikap Musk dipicu oleh dihapuskannya insentif pajak kendaraan listrik dalam RUU tersebut.

“Tesla sedang mengalami masa sulit,” ujar Trump kala itu.

Ia menambahkan, kesabarannya terhadap Musk semakin menipis sejak dirinya meninggalkan Gedung Putih pada akhir Mei 2025.

Baca juga: Momen-momen Pemicu Keretakan Trump-Elon Musk, Dulu Kawan Kini Lawan

Trump tak berniat damai

Merespons konflik yang memanas, Trump menyatakan bahwa dirinya tidak berniat memperbaiki hubungan dengan Elon Musk.

Namun, dia juga menegaskan, tidak akan menolak apabila Musk hendak menghubunginya secara pribadi untuk menyampaikan salam baik.

Sejak saat itu, Elon Musk mulai menghapus beberapa unggahan yang menyudutkan Trump, termasuk pernyataan yang menyiratkan dukungan terhadap upaya pemakzulan presiden.

“Beberapa unggahan saya memang kelewatan,” ucap Musk tanpa merinci unggahan mana yang ia maksud.

Sumber yang dekat dengan Musk menyebutkan, kemarahan sang CEO kini mulai mereda. Ia juga dikabarkan tengah mempertimbangkan untuk menjalin kembali komunikasi dengan Trump.

Baca juga: Elon Musk Ingin Makzulkan Donald Trump, Pertikaian Makin Panas

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini



Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Terpopuler
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau