Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Australia Meninggal usai Digigit Kelelawar, Muncul Gejala Mirip Rabies Langka

Kompas.com - 03/07/2025, 15:33 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

Hanya pawang satwa liar yang terlatih, dilindungi, dan divaksinasi yang boleh berinteraksi dengan mamalia terbang tersebut, peringatannya.

Baca juga: Kelelawar Pembawa Virus Mirip Penyebab Covid-19 Ditemukan di Laos

"Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal digigit atau dicakar kelelawar, Anda harus segera mencuci lukanya secara menyeluruh selama 15 menit dengan sabun dan air dan mengoleskan antiseptik dengan aksi anti-virus," imbau NSW Health.

Pasien kemudian memerlukan perawatan dengan imunoglobulin rabies dan vaksin rabies.

"Australian bat lyssavirus sangat erat kaitannya dengan rabies dan akan menyebabkan kematian pada orang yang rentan jika mereka terinfeksi dan tidak segera diobati," kata James Gilkerson, pakar penyakit menular di University of Melbourne.

Kelelawar yang terinfeksi dapat menularkan virus ke manusia, kelelawar lain, dan mamalia lain.

Baca juga: Kelelawar Pecah Rekor Terbang dari London ke Rusia, Sayangnya Mati Diserang Kucing

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau