Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kamboja Balas Thailand, Turunkan Hubungan Diplomatik ke Tingkat Terendah

Kompas.com - 24/07/2025, 16:47 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber BBC, AFP

PHNOM PENH, KOMPAS.com - Kamboja melakukan aksi balasan melalui penurunan hubungan diplomatik dengan Thailand ke tingkat terendah, Kamis (24/7/2025).

Tindakan  ini dilakukan sebagai pembalasan atas keputusan serupa sebelumnya oleh pemerintah di Bangkok.

Pada Rabu (23/7/2025), "Negeri Gajah Putih" menurutnkan hubungan diplomatik dengan negara tetangganya itu setelah insiden ledakan ranjau darat di dekat perbatasan membuat satu tentara Thailand kehilangan anggota tubuh.

Baca juga: Konflik Meletus, Kedubes Desak Warga Thailand Tinggalkan Kamboja, Jet Tempur Melayang

Sebanyak lima anggota patroli militer Thailand terluka akibat ranjau darat pada Rabu (23/7/2025) sore di Distrik Nam Yuen, Provinsi Ubon Ratchathani. 

Kamboja lalu merespons dengan menurunkan hubungan diplomatik ke tingkat "Kuasa Usaha Kedua", biasanya mengacu ke diplomat tingkat kedua di kedutaan, menurut laporan harian Kamboja, Khmer Times.

Dikutip dari BBC, semua staf diplomatik Kamboja yang ditempatkan di Bangkok pun telah diperintahkan untuk pulang.

Thailand usir Dubes Kamboja

Tangkapan layar dari video amatir warga yang diunggah ke Facebook, menunjukkan asap mengepul dari atap toko sebelah pom bensin di Provinsi Sisaket, Thailand, setelah terkena tembakan roket Kamboja, ketika pertempuran Thailand-Kamboja berkecamuk pada Kamis, 24 Juli 2025.FACEBOOK/CHATCHAK RATSAMIKAEO via AFP Tangkapan layar dari video amatir warga yang diunggah ke Facebook, menunjukkan asap mengepul dari atap toko sebelah pom bensin di Provinsi Sisaket, Thailand, setelah terkena tembakan roket Kamboja, ketika pertempuran Thailand-Kamboja berkecamuk pada Kamis, 24 Juli 2025.
Masih pada 24 Juli, Thailand mengusir duta besar (dubes) Kamboja karena menuduh negara tetangganya itu bertanggung jawab atas ledakan ranjau darat yang melukai tentara Thailand.

Selain itu, dubes Thailand untuk Kamboja juga ditarik pulang.

Perdana Menteri interim Thailand Phumtham Wechayachai mengatakan, hasil penyelidikan militer menemukan bukti bahwa Kamboja memasang ranjau darat baru di wilayah perbatasan yang disengketakan.

Pemerintah Thailand lantas menyetujui usulan tentara untuk menutup sejumlah pos pemeriksaan perbatasan.

"Pemerintah juga memutuskan untuk menurunkan tingkat hubungan diplomatik dengan memanggil pulang dubes Thailand di Kamboja dan mengusir dubes Kamboja di Thailand,” katanya, dikutip dari kantor berita AFP.

Baca juga: Konflik Makin Parah, Thailand Usir Dubes Kamboja

Tentara Kamboja mengisi ulang peluncur roket BM-21 di Provinsi Preah Vihear ketika pertempuran berkecamuk melawan Thailand pada Kamis, 24 Juli 2025. Sebagai balasan, Thailand melakukan serangan udara dengan jet tempur F-16. Bentrokan ini menewaskan warga sipil.AFP Tentara Kamboja mengisi ulang peluncur roket BM-21 di Provinsi Preah Vihear ketika pertempuran berkecamuk melawan Thailand pada Kamis, 24 Juli 2025. Sebagai balasan, Thailand melakukan serangan udara dengan jet tempur F-16. Bentrokan ini menewaskan warga sipil.
Tentara Thailand mengatakan, seorang prajurit kehilangan kakinya dalam ledakan tersebut, sedangkan yang lain mengalami luka telinga dan nyeri dada.  

Akan tetapi, klaim tersebut dibantah Phnom Penh.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Kamboja Maly Socheata pada Rabu malam menolak tuduhan yang dibuat oleh Thailand.  

"Kamboja berulang kali mengingatkan pihak Thailand bahwa wilayah-wilayah tersebut masih mengandung banyak ranjau darat sisa perang masa lalu yang belum sepenuhnya dibersihkan," kata Maly.

Dia menambahkan bahwa negaranya adalah korban yang tidak adil dari pelanggaran Thailand.

Juru bicara tersebut menambahkan, Kamboja akan mempertahankan integritas teritorialnya dalam keadaan apa pun, dan dengan biaya berapa pun.

Baca juga: Kronologi Baku Tembak Thailand-Kamboja Terbaru, Warga Tegang dan Takut

Sumber: Kompas.com (Penulis: Danur Lambang Pristiandaru | Editor: Danur Lambang Pristiandaru)

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau