Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thailand-Kamboja Tempur, China Ikut Prihatin

Kompas.com - 24/07/2025, 15:18 WIB
Aditya Jaya Iswara

Penulis

Sumber AFP

BEIJING, KOMPAS.com — Pemerintah China pada Kamis (24/7/2025) menyatakan keprihatinannya atas eskalasi konflik bersenjata yang kembali pecah antara Thailand dan Kamboja.

Ketegangan yang telah berlangsung selama puluhan tahun itu kembali memanas dan memakan korban jiwa.

“Kami sangat prihatin dengan perkembangan terkini dan berharap kedua pihak dapat menyelesaikan masalah melalui dialog dan konsultasi,” ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Guo Jiakun, dalam konferensi pers yang dikutip kantor berita AFP.

Baca juga: Konflik Meletus, Kedubes Desak Warga Thailand Tinggalkan Kamboja, Jet Tempur Melayang

Menurut Guo, menjaga hubungan baik sebagai negara bertetangga serta menangani perbedaan secara tepat merupakan kepentingan jangka panjang dan mendasar bagi kedua negara.

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja kembali meningkat di wilayah sengketa yang dikenal sebagai Segitiga Zamrud.

Wilayah ini berada di pertemuan perbatasan tiga negara, yakni Thailand, Kamboja, dan Laos, serta menjadi lokasi sejumlah kuil kuno yang bernilai historis.

Sengketa perbatasan tersebut sudah berlangsung selama puluhan tahun. Konflik bahkan sempat berubah menjadi bentrokan militer berdarah lebih dari 15 tahun lalu, dan kembali pecah pada Mei 2025, ketika seorang tentara Kamboja tewas dalam baku tembak.

Baca juga:

Jet tempur F-16 Thailand buatan Amerika Serikat terbang saat latihan militer gabungan Falcon Strike 2015 di Lapangan Udara Korat, Thailand, 24 November 2015. Jet F-16 Thailand pada Kamis (24/7/2025) menyerang dua target militer di Kamboja.AFP/NICOLAS ASFOURI Jet tempur F-16 Thailand buatan Amerika Serikat terbang saat latihan militer gabungan Falcon Strike 2015 di Lapangan Udara Korat, Thailand, 24 November 2015. Jet F-16 Thailand pada Kamis (24/7/2025) menyerang dua target militer di Kamboja.
Bentrok terbaru dilaporkan terjadi pada 24 Juli 2025, saat pasukan Kamboja menembakkan roket dan peluru artileri ke wilayah Thailand.

Sebagai balasan, militer Thailand mengerahkan jet tempur F-16 untuk melakukan serangan udara.

Sedikitnya satu warga sipil dilaporkan tewas dan tiga lainnya mengalami luka-luka.

Meskipun Kamboja dikenal sebagai sekutu dekat China dan menerima investasi bernilai miliaran dollar AS dari negara itu, Beijing menegaskan akan bersikap netral dalam konflik ini.

“China akan mengambil posisi yang adil dan tidak memihak,” ujar Guo.

Ia menambahkan, “Beijing telah dan akan terus melakukan yang terbaik dengan caranya sendiri untuk mendorong perdamaian dan dialog, serta memainkan peran konstruktif dalam meredakan situasi.”

Baca juga: Jet Tempur F-16 Thailand Serang Kamboja, Bom Daerah Sengketa

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau