Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hampir 2 Tahun Perang, Bagaimana Hamas Bayar Gaji Ribuan PNS?

Kompas.com - 07/08/2025, 12:22 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber BBC

GAZA, KOMPAS.com - Setelah hampir dua tahun perang Israel di Gaza, kemampuan militer Hamas sangat melemah dan kepemimpinan politiknya berada di bawah tekanan besar.

Lalu, bagaimana Hamas bisa membayar gaji ribuan pegawai negeri sipil (PNS) yang totalnya mencapai jutaan dollar Amerika Serikat (AS)?

Melansir BBC pada Kamis (7/8/2025), sepanjang perang melawan Israel, Hamas berhasil terus menggunakan sistem pembayaran tunai rahasia untuk 30 ribu pegawai negeri sipilnya dengan total 7 juta dollar AS (Rp 114,3 miliar).

Baca juga: Hamas Siap Buka Akses Bantuan Palang Merah bagi Tawanan Israel di Gaza

BBC telah berbicara dengan tiga pegawai negeri yang mengonfirmasi bahwa mereka masing-masing telah menerima hampir 300 dollar AS (Rp 4,9 juta) dalam seminggu terakhir.

Diperkirakan mereka adalah sebagian dari puluhan ribu karyawan yang terus menerima gaji maksimal lebih dari 20 persen dari gaji mereka, sebelum perang setiap 10 minggu.

Hamas miliki dana simpanan Rp 11,4 triliun

Pada Maret 2025, militer Israel mengatakan mereka telah membunuh kepala keuangan Hamas, Ismail Barhoum, dalam serangan di Rumah Sakit Nasser di Khan Younis.

Israel menuduhnya mengalirkan dana ke sayap militer Hamas.

Namun, masih belum jelas bagaimana Hamas berhasil terus membiayai pembayaran gaji PNS mengingat kehancuran sebagian besar infrastruktur administratif dan keuangannya.

Seorang pegawai senior Hamas, yang pernah menjabat di posisi tinggi dan akrab dengan operasi keuangan Hamas, mengatakan kepada BBC bahwa kelompok ini telah menyimpan sekitar 700 juta dollar AS (Rp 11,4 triliun) dalam bentuk uang tunai dan ratusan juta shekel di terowongan bawah tanah.

Itu dilakukan sebelum serangan mematikan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan, yang memicu operasi militer Israel besar-besaran.

Uang itu diduga diawasi langsung oleh pemimpin Hamas, Yahya Sinwar dan saudaranya, Mohammed. Keduanya telah dibunuh oleh pasukan Israel.

Baca juga: Sandera Tampak Kurus, Hamas: Tidak Ada Hak Makan Istimewa untuk Mereka

Cara Hamas dapatkan uang

Hamas secara historis bergantung pada dana dari bea impor dan pajak yang dikenakan pada populasi Gaza, serta menerima dukungan jutaan dollar dari Qatar.

Brigade Qassam, sayap militer Hamas yang beroperasi melalui sistem keuangan terpisah, sebagian besar dibiayai oleh Iran.

Seorang pejabat senior dari Ikhwanul Muslimin yang dilarang di Mesir, salah satu organisasi paling berpengaruh di dunia, mengatakan bahwa sekitar 10 persen dari anggaran mereka juga diarahkan untuk Hamas.

Untuk menghasilkan pendapatan selama perang, Hamas juga terus mengenakan pajak pada pedagang dan telah menjual sejumlah besar rokok dengan harga yang dinaikkan hingga 100 kali lipat dari harga asli.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau