Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hamas Terima Proposal Arab soal Gencatan Senjata di Gaza karena Korban Tewas Tembus 62.000 Jiwa

Kompas.com - 19/08/2025, 07:05 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber AP News

Netanyahu sebelumnya berjanji perang akan terus dilanjutkan hingga seluruh sandera kembali dan Hamas dilucuti persenjataannya. Israel juga menegaskan akan mempertahankan kendali keamanan jangka panjang di Gaza.

Amerika Serikat, melalui Presiden Donald Trump, menyampaikan keraguan terhadap perundingan yang berlarut-larut.

“Kita hanya akan melihat kembalinya para sandera ketika Hamas dikonfrontasi dan dihancurkan. Semakin cepat ini terjadi, semakin besar peluang keberhasilan,” tulis Trump di media sosial.

Baca juga: Pemimpin Hamas Tiba di Mesir untuk Hidupkan Lagi Rencana Gencatan Senjata Gaza

Situasi kemanusiaan memburuk

Rencana Israel untuk menduduki kembali Kota Gaza dan kawasan padat penduduk lain memicu kekhawatiran memburuknya krisis kemanusiaan. Para pakar menilai wilayah itu kini berada di ambang kelaparan.

Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan 1.965 orang tewas sejak Mei 2024 saat berusaha mencari bantuan kemanusiaan.

Korban jatuh baik dalam kekacauan di sekitar konvoi PBB maupun ketika menuju pusat distribusi yang dijalankan Yayasan Kemanusiaan Gaza (GHF), kontraktor asal Amerika Serikat yang mendapat dukungan Israel.

Saksi mata, pejabat kesehatan, dan kantor HAM PBB menyebut pasukan Israel berulang kali menembaki kerumunan warga yang menunggu bantuan. Israel membantah tuduhan itu dan menyatakan hanya melepas tembakan peringatan.

GHF dalam pernyataannya menegaskan kontraktor bersenjata mereka hanya menggunakan semprotan merica atau melepaskan tembakan ke udara pada kondisi tertentu untuk mencegah kerumunan menjadi tak terkendali.

Rencana Israel memperluas serangan dengan alasan menekan Hamas telah memicu kritik internasional. Di dalam negeri, demo Israel dilakukan oleh ribuan warga dengan turun ke jalan pada Minggu (17/8/2025) untuk menuntut pemerintah segera mengupayakan pembebasan sandera yang tersisa.

Baca juga: Sayap Kanan Ekstrem Israel Desak Netanyahu Menang Telak atas Hamas

Hamas sendiri menyatakan pembebasan sandera hanya mungkin dilakukan melalui gencatan senjata permanen dan penarikan pasukan Israel.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau