Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tidak Ada Bukti Jurnalis Anas Al-Sharif Anggota Hamas Seperti Tuduhan Israel

Kompas.com - 11/08/2025, 08:34 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber AFP

GAZA, KOMPAS.com - Euro-Med Human Rights Monitor menyatakan tidak ada bukti bahwa Anas Al-Sharif terkait dengan Hamas, seperti yang dituduhkan Israel.

Jurnalis Al Jazeera Anas Al-Sharif dan empat rekannya, Mohammed Qreiqeh, Ibrahim Zaher, Mohammed Noufal, dan Moamen Aliwa, tewas dalam serangan Israel pada Minggu (10/8/2025).

Serangan yang terjadi di luar gerbang utama Rumah Sakit Al-Shifa Kota Gaza pada Minggu malam waktu setempat itu dikonfirmasi oleh militer Israel.

Baca juga: Pesan Terakhir Jurnalis Al Jazeera Anas Al Sharif Sebelum Tewas oleh Israel

Melansir AFP pada Senin (11/8/2025), militer Israel mengakui bahwa mereka memang telah menargetkan para wartawan karena menuduh Anas Al-Sharif sebagai anggota Hamas.

"Beberapa saat yang lalu, di Kota Gaza, IDF (Pasukan Pertahanan Israel) menyerang Anas Al-Sharif, yang menyamar sebagai wartawan untuk jaringan Al Jazeera," kata mereka di Telegram.

"Anas Al-Sharif menjabat sebagai kepala sel di organisasi Hamas dan bertanggung jawab melancarkan serangan roket terhadap warga sipil Israel dan pasukan IDF," tambah mereka.

Al-Sharif adalah salah satu wajah paling dikenal dari saluran Al Jazeera yang bekerja di lapangan di Gaza, memberikan laporan harian dalam liputan reguler.

Baca juga: Anas Al-Sharif dan 4 Jurnalis Al Jazeera Tewas dalam Serangan Israel

Tidak ada bukti afiliasi Hamas

Melansir Al Jazeera pada Senin (11/8/2025), Muhammed Shehada, seorang analis di Euro-Med Human Rights Monitor, mengatakan tidak ada bukti bahwa Al-Sharif terlibat dengan Hamas.

"Seluruh rutinitas hariannya hanya berdiri di depan kamera dari pagi hingga sore," ujarnya kepada Al Jazeera.

Bulan lalu, Pelapor Khusus Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Irene Khan mengatakan bahwa dia “sangat khawatir dengan ancaman dan tuduhan berulang kali dari tentara Israel” terhadap Al-Sharif.

Hal itu disampaikannya setelah juru bicara militer Israel Avichai Adraee membagikan ulang video di media sosial, yang menuduh Al-Sharif sebagai anggota sayap militer Hamas.

"Kekhawatiran akan keselamatan Al-Sharif beralasan karena semakin banyak bukti yang menunjukkan bahwa jurnalis di Gaza telah menjadi sasaran dan dibunuh oleh tentara Israel atas dasar klaim yang tidak berdasar bahwa mereka adalah anggota Hamas," kata Khan.

Baca juga: Serangan Israel Terbaru Tewaskan 2 Wartawan dan 2 Kameramen Al Jazeera

Jaringan Media Al Jazeera sebelumnya telah mengecam militer Israel atas apa yang disebutnya sebagai “kampanye hasutan” terhadap para reporternya di Jalur Gaza, termasuk pada Al-Sharif.

Komite Perlindungan Jurnalis bulan lalu mengatakan pihaknya sangat prihatin terhadap keselamatan jurnalis tersebut karena ia menjadi “target kampanye kotor militer Israel”.

Sejak Israel melancarkan perang di Gaza pada Oktober 2023, Israel secara rutin menuduh jurnalis Palestina di daerah kantong itu sebagai anggota Hamas.

Itu sebagai bagian dari apa yang dikatakan kelompok hak asasi manusia sebagai upaya untuk mendiskreditkan pelaporan mereka tentang pelanggaran Israel.

Militer Israel telah menewaskan lebih dari 200 wartawan dan pekerja media sejak pemboman dimulai di Gaza.

Baca juga: Legenda Sepak Bola Palestina Tewas Ditembak Pasukan Israel di Pusat Distribusi Bantuan

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Global
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Global
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Global
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau