Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jet Tempur Malaysia Meledak Saat Latihan Malam, Pilot Selamat

Kompas.com - 23/08/2025, 20:34 WIB
Albertus Adit

Penulis

KUALA LUMPUR, KOMPAS.com – Sebuah jet tempur F/A-18D Hornet milik Angkatan Udara Kerajaan Malaysia (RMAF) jatuh di Bandara Sultan Haji Ahmad Shah, Pahang, pada Kamis (21/8/2025) malam.

Insiden itu terekam dalam video yang memperlihatkan kobaran api saat pesawat lepas landas dan kemudian viral di media sosial.

Kepala RMAF, Jenderal Muhamad Norazlan Aris, menyampaikan bahwa pilot dan kopilot berhasil melontarkan diri sebelum pesawat jatuh di landasan pacu pada pukul 21.05 waktu setempat. Bandara tersebut berbagi landasan dengan pangkalan udara RMAF.

Baca juga: Sengketa Blok Ambalat: Indonesia Ingin Damai, Malaysia Tak Mau Perang

“Kecelakaan ini terjadi saat latihan terbang malam rutin,” ujar Muhamad Norazlan, Jumat (22/8/2025).

Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim meminta agar penyelidikan menyeluruh segera dilakukan untuk mengetahui penyebab pesawat jatuh.

“Saya berdoa agar kedua korban luka segera pulih, dan segala hal terkait perawatan dan kesejahteraan mereka dimudahkan,” kata Anwar melalui akun media sosial X.

Menurut Muhamad Norazlan, pilot Mayor Mohamad Azhar Alang Kamarudin (34) mengalami cedera punggung serta luka bakar 1 persen di bagian tumit kiri. Sementara itu, kopilot Kapten Mohamad Izzuddin Mohamad Salleh (28) mengalami memar di beberapa bagian tubuh.

Keduanya sempat dirawat di rumah sakit pemerintah dan diperbolehkan pulang pada pukul 02.00 dini hari, Jumat (22/8/2025). Kini, mereka melanjutkan pemulihan di Rumah Sakit Angkatan Bersenjata Malaysia.

RMAF telah membentuk badan penyelidikan resmi untuk menelusuri penyebab insiden. Sebagai langkah antisipasi, semua penerbangan F/A-18D di seluruh negeri ditangguhkan sementara.

Sejumlah warga sekitar melaporkan mendengar dentuman keras saat pesawat jatuh.

“Setelah ledakan pertama, saya melihat api di dalam area bandara dengan asap mengepul. Ketika saya melihat ke arah lapangan terbang, ada api. Kemudian terjadi ledakan kedua, yang menyebabkan api menyebar lebih jauh, dan juga tercium bau terbakar,” ujar pekerja kontrak Mazlan Abdullah, sebagaimana diberitakan The Straits Times.

Baca juga: Houthi Yaman Klaim Luncurkan Rudal Balistik ke Israel

Insiden ini menjadi kecelakaan besar pertama yang melibatkan F/A-18D di Malaysia sejak pesawat tersebut mulai dioperasikan pada 1997.

Peristiwa itu juga terjadi seminggu setelah Raja Malaysia, Sultan Ibrahim Iskandar, menegur keras pemerintah terkait rencana pembelian pesawat tua yang ia sebut sebagai “peti mati terbang” karena berisiko membahayakan personel militer.

Menyusul peringatan itu, Kementerian Pertahanan membatalkan rencana pembelian empat helikopter Black Hawk bekas.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau