Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Thaksin Didakwa Hina Raja Thailand, Inikah Akhir Dinasti Shinawatra?

Kompas.com - 23/08/2025, 14:29 WIB
Albertus Adit

Editor

 

BANGKOK, KOMPAS.com - Pengadilan pidana Thailand dijadwalkan membacakan putusan terhadap mantan Perdana Menteri (PM) Thaksin Shinawatra dalam kasus pencemaran nama baik kerajaan pada Jumat (22/8/2025).

Kasus ini menjadi vonis pertama dari rangkaian proses hukum yang membayangi keluarga politik Shinawatra, salah satu dinasti paling berpengaruh di Thailand.

Meski tidak lagi memegang jabatan resmi, Thaksin Shinawatra yang kini berusia 76 tahun masih memiliki pengaruh kuat dalam politik Thailand. Ia kerap disebut sebagai sosok di balik pemerintahan Partai Pheu Thai yang saat ini berkuasa.

Baca juga: Meski Sepakat Damai, Thailand Tetap Gugat Kamboja atas Perang di Perbatasan

Thaksin didakwa menghina Raja Vajiralongkorn melalui wawancara pada 2015 saat berada di pengasingan. Ia terancam hukuman hingga 15 tahun penjara, namun menegaskan bahwa dirinya setia kepada monarki.

Kasus tersebut diajukan oleh kelompok militer pro-kerajaan yang sebelumnya menggulingkan pemerintahan Thaksin dan saudarinya, Yingluck Shinawatra, melalui kudeta pada 2006 dan 2014.

Menurut para aktivis, undang-undang penghinaan raja kerap disalahgunakan untuk menekan oposisi. Hingga kini terdapat lebih dari 280 kasus serupa yang diproses di pengadilan.

Ketika ditanya dalam sebuah acara publik bulan lalu, Thaksin menanggapi dengan santai. “Saya tidak khawatir,” ujarnya.

Putusan beruntun menanti

Putusan untuk Thaksin datang hanya sepekan sebelum Mahkamah Konstitusi menjadwalkan sidang penting lain, yakni perkara dugaan pelanggaran etika Perdana Menteri Paetongtarn Shinawatra, putrinya.

Paetongtarn dituding melakukan pelanggaran dalam percakapan telepon dengan mantan PM Kamboja, Hun Sen, di tengah memanasnya isu perbatasan. Jika terbukti bersalah, posisinya sebagai perdana menteri bisa terancam.

Pemerintahan Paetongtarn saat ini memang tengah rapuh. Mahkamah Konstitusi akan memutuskan nasibnya pada 29 Agustus, sementara perekonomian Thailand dihantam utang, lesunya sektor pariwisata, dan keraguan investor.

Baca juga: Skandal Telepon PM Paetongtarn Shinawatra: Koalisi Thailand Nyaris Runtuh

Pendahulunya, Srettha Thavisin, juga digulingkan oleh pengadilan yang sama tahun lalu. Bila Paetongtarn bernasib serupa, parlemen harus kembali memilih perdana menteri baru dari daftar kandidat yang diajukan sebelum pemilu 2023.

Masa lalu Thaksin

Thaksin kembali ke Thailand pada 2023 setelah 15 tahun hidup di luar negeri. Ia sempat divonis delapan tahun penjara, namun hukumannya dipangkas Raja Thailand Vajiralongkorn menjadi satu tahun.

Ia tidak pernah menjalani masa tahanan di penjara, melainkan dirawat selama enam bulan di rumah sakit polisi, sebelum akhirnya bebas bersyarat.

Bulan depan, Mahkamah Agung akan memutuskan apakah masa rawat inap tersebut sah dihitung sebagai bagian dari masa hukuman.

Taruhan politik dinasti Shinawatra

Dalam dua dekade terakhir, keluarga Shinawatra telah melewati dua kudeta militer dan tiga putusan pengadilan yang menjatuhkan tiga pemerintahan serta lima perdana menteri dari lingkaran mereka.

Halaman Berikutnya
Halaman:

Terkini Lainnya
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Global
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Global
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Global
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau