Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Parade Militer, Ajang China Tegaskan Diri Jadi Penjaga Tatanan Internasional

Kompas.com - 02/09/2025, 16:34 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Penulis

Sumber Reuters

BEIJING, KOMPAS.com - Parade militer China yang digelar Rabu (3/9/2025) akan menjadi ajang Presiden Xi Jinping menegaskan diri sebagai penjaga tatanan internasional di tengah ketidakpastian geopolitik.

Lebih dari 20 pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, akan berkumpul di Beijing dalam acara “Hari Kemenangan” yang menandai 80 tahun sejak kekalahan Jepang di akhir Perang Dunia II.

Media resmi China, Xinhua, melaporkan parade “Hari Kemenangan” akan dimulai pukul 09.00 waktu setempat (01.00 GMT).

Baca juga: Kereta Lapis Baja Korut Bagai Benteng Berjalan Antar Kim Jong Un ke China

Pertunjukan militer selama 70 menit itu akan menampilkan persenjataan mutakhir seperti rudal hipersonik dan sistem drone terbaru.

Melansir Reuters pada Selasa (2/9/2025), kemunculan Xi diapit Putin dan Kim diperkirakan menjadi sorotan utama.

Neil Thomas, pakar politik China di Asia Society Policy Institute’s Center for China Analysis, mengatakan, “Kehadiran Vladimir Putin, Masoud Pezeshkian (Iran), dan Kim Jong Un menegaskan peran China sebagai kekuatan otoriter terkemuka di dunia”.

Peningkatan jumlah pemimpin dari Asia Tengah, Asia Barat, hingga Asia Tenggara yang hadir dibandingkan parade militer pada 2015 juga dipandang sebagai bagian dari upaya Beijing memperluas hubungan geopolitik di kawasan.

Perdana Menteri Slovakia Robert Fico dan Presiden Serbia Aleksandar Vucic menjadi satu-satunya pemimpin Barat yang akan hadir.

Rudal hipersonik DF-17 ketika dipamerkan dalam parade militer HUT ke-70 China yang berlangsung di lapangan Tiananmen, Beijing, pada Selasa (1/10/2019)).AFP/GREG BAKER Rudal hipersonik DF-17 ketika dipamerkan dalam parade militer HUT ke-70 China yang berlangsung di lapangan Tiananmen, Beijing, pada Selasa (1/10/2019)).

Baca juga: Kim Jong Un Naik Kereta Berlapis Baja Menuju Parade Militer China

Sebelumnya di konferensi tingkat tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Tianjin, Senin (1/9/2025), Xi telah menyerukan kepada para pemimpin regional untuk “menjunjung keadilan dan kesetaraan…menentang mentalitas Perang Dingin, konfrontasi blok, dan perilaku intimidasi”.

Ia juga menggambarkan Perang Dunia II sebagai titik balik dalam “kebangkitan besar bangsa China” setelah melawan invasi Jepang.

Menjelang parade militer China, pusat kota Beijing hampir lumpuh akibat pengaturan lalu lintas dan pengamanan ketat.

Di seluruh negeri, pemerintah daerah juga mengerahkan puluhan ribu relawan dan anggota Partai Komunis untuk menjaga ketertiban, mencegah kemungkinan kerusuhan.

Pejabat Taiwan memperkirakan China menghabiskan sekitar 5 miliar dollar AS (sekitar Rp 82,1 triliun), setara 2 persen dari anggaran pertahanannya, untuk penyelenggaraan parade ini.

Baca juga: Jarang Adakan Perjalanan Diplomatik, Apa Misi Kim Jong Un Kunjungi China?

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau