Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

China-India Sepakat Jadi Mitra, Bukan Saingan

Kompas.com - 31/08/2025, 20:10 WIB
Albertus Adit

Penulis

Sumber BBC

BEIJING, KOMPAS.com - Presiden China Xi Jinping dan Perdana Menteri India Narendra Modi menegaskan komitmen kedua negara untuk membangun hubungan sebagai mitra, bukan saingan.

Pernyataan itu disampaikan dalam pertemuan bilateral di sela-sela Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Shanghai (SCO) di Tianjin, China, Minggu (31/8/2025).

Kunjungan ini merupakan yang pertama bagi Modi ke China dalam tujuh tahun terakhir.

Baca juga: Xi Jinping Undang Putin Hadiri KTT SCO, Forum Tandingan Barat

Xi menekankan pentingnya melihat hubungan China-India dari perspektif strategis jangka panjang.

“Kedua belah pihak perlu mendekati dan menangani hubungan kita dari sudut pandang strategis dan jangka panjang, dan berteman adalah pilihan yang tepat bagi kedua belah pihak,” ujarnya, dikutip dari BBC.

Modi menyambut baik pernyataan Xi dengan menekankan terciptanya suasana damai dan stabilitas antara New Delhi dan Beijing.

Ia juga mengumumkan, penerbangan antara India dan China, yang ditangguhkan sejak bentrokan mematikan di perbatasan Himalaya tahun 2020, akan segera dilanjutkan. Namun, ia tidak menyebutkan tenggat waktunya.

KTT SCO kali ini turut dihadiri Presiden Rusia Vladimir Putin bersama lebih dari 20 pemimpin dunia. Pertemuan tersebut berlangsung di tengah tensi global akibat perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan India, serta sanksi yang mengancam Rusia terkait perang di Ukraina.

Baca juga: Jembatan di China Runtuh, 12 Orang Tewas, Ini Penyebabnya

AS di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump memberlakukan tarif tinggi terhadap barang-barang India. Kebijakan itu dijatuhkan sebagai hukuman atas keputusan New Delhi yang tetap membeli minyak Rusia.

Situasi tersebut mendorong Modi untuk semakin mendekat ke China. Kedua negara memiliki populasi terbesar di dunia sekaligus menjadi dua kekuatan ekonomi utama.

SCO sendiri berdiri pada 2001 dengan China, Rusia, dan empat negara Asia Tengah sebagai pendiri. Organisasi ini dibentuk untuk menyeimbangkan pengaruh aliansi Barat seperti NATO.

Hingga kini, SCO memiliki 10 negara anggota, termasuk Pakistan dan Iran, serta 16 mitra dialog dan pengamat.

Pertemuan di Tianjin tahun ini disebut sebagai yang terbesar sejak SCO berdiri. Bagi kota pelabuhan di utara China itu, KTT ini menjadi ajang internasional yang meriah.

Spanduk dan papan reklame menghiasi jalanan, sementara pada malam hari puluhan ribu warga memadati tepi sungai untuk menyaksikan pertunjukan cahaya di gedung-gedung pencakar langit.

Namun, acara tersebut juga berdampak pada mobilitas warga. Jalanan macet karena pengamanan ketat iring-iringan mobil para pemimpin.

Baca juga: Pelecehan Seksual Masih Bayangi Perempuan Rohingya di Kamp Pengungsian Bangladesh

Pejalan kaki kerap terhenti akibat barikade jalan, sedangkan layanan taksi dan mobil sewa dihentikan sementara di pusat kota.

Kepolisian setempat bahkan meminta lebih dari 13 juta penduduk Tianjin untuk tidak bepergian jika tidak mendesak, dan dianjurkan tetap berada di sekitar toko-toko guna membeli kebutuhan sehari-hari.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Global
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Global
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Global
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau