GAZA, KOMPAS.com – Kelompok bersenjata Hamas pada Minggu (31/8/2025) mengonfirmasi kematian Mohammed Sinwar, sosok yang diyakini sebagai pemimpin kelompok tersebut di Gaza.
Pengumuman ini disampaikan lebih dari tiga bulan setelah Israel mengeklaim telah membunuhnya melalui serangan udara.
Kelompok bersenjata Palestina itu pada Sabtu merilis foto-foto yang menunjukkan Mohammed Sinwar bersama para pemimpin politik dan militer Hamas. Mereka digambarkan sebagai “martir dewan militer”.
Baca juga: Pemimpin Hamas Tiba di Mesir untuk Hidupkan Lagi Rencana Gencatan Senjata Gaza
Mohammed Sinwar merupakan adik Yahya Sinwar, yang dituding Israel sebagai dalang serangan 7 Oktober 2023 di Israel selatan.
Serangan Hamas itu kemudian memicu perang berkepanjangan di Jalur Gaza antara militer Israel dengan kelompok Hamas hingga kini.
Ia disebut memimpin dewan militer Brigade Al-Qassam setelah kematian komandan senior Mohammed Deif.
Israel mengeklaim telah menewaskan Mohammed Sinwar pada 13 Mei 2025, dan pada Juni militer menyatakan berhasil mengidentifikasi jenazahnya di sebuah terowongan bawah Rumah Sakit Eropa, Khan Younis, Gaza tengah.
Diketahui, serangan Hamas pada Oktober 2023 menewaskan 1.219 orang di Israel, sebagian besar warga sipil. Data tersebut berdasarkan penghitungan AFP dari laporan otoritas Israel.
Dalam serangan itu, sebanyak 251 orang disandera dan dibawa ke Gaza. Hingga kini, 47 orang masih ditahan, dengan sekitar 20 di antaranya diyakini masih hidup.
Sementara itu, serangan balasan Israel di Gaza telah menewaskan sedikitnya 63.371 warga Palestina, mayoritas warga sipil.
Baca juga: Greta Thunberg Tolak Tuduhan Antisemitisme Saat Pimpin Armada Bantuan Kedua ke Gaza
Angka ini merujuk pada data Kementerian Kesehatan Gaza yang dikuasai Hamas, dan dianggap dapat diandalkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini