Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anak-anak Gaza Kelaparan Parah Sampai Tak Kuat Menangis

Kompas.com - 28/08/2025, 19:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Sumber AFP

KOMPAS.com - Presiden Save the Children Inger Ashing menggambarkan kondisi memilukan anak-anak di Gaza yang kini menghadapi kelaparan parah hingga untuk menangis pun mereka tak mampu.

Berbicara dalam pertemuan Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Rabu (27/8/2025), Ashing mengatakan anak-anak Gaza sudah begitu lemah sehingga bahkan tidak mampu menangis.

"Namun klinik kami hampir senyap. Sekarang, anak-anak tidak memiliki kekuatan untuk berbicara atau bahkan menangis kesakitan. Mereka terbaring di sana, kurus kering, benar-benar merana," ujar Ashing, sebagaimana dilansir AFP, Kamis (28/8/2025).

Baca juga: Demo Israel Membesar, Ribuan Warga Desak Akhiri Perang Gaza

Ashing menegaskan, kelaparan bukan sekadar istilah teknis.

"Ketika tidak ada cukup makanan, anak-anak menjadi sangat kekurangan gizi, lalu mereka meninggal secara perlahan dan menyakitkan. Sederhananya, inilah yang disebut kelaparan," ungkapnya.

Dia menjelaskan, tubuh anak-anak yang kelaparan mula-mula mengonsumsi cadangan lemak untuk bertahan hidup.

Saat cadangan itu habis, tubuh terpaksa memakan otot dan organ vital, hingga akhirnya berujung pada kematian.

Baca juga: Trump Pimpin Pertemuan Gaza di Gedung Putih, Perang Diperkirakan Selesai Akhir 2025

Menurut Ashing, kondisi ini sudah diperingatkan sejak lama oleh kelompok bantuan internasional.

Namun, dia menyebut Israel selama dua tahun terakhir sengaja mencegah masuknya makanan dan kebutuhan pokok ke Gaza sejak perang pecah pada Oktober 2023.

"Setiap orang di ruangan ini memiliki tanggung jawab hukum dan moral untuk bertindak menghentikan kekejaman ini," tegas Ashing.

Pekan lalu, PBB secara resmi menyatakan Gaza mengalami kelaparan.

Baca juga: Maryam Abu Daqqa, Jurnalis Foto Gaza yang Gugur Saat Liput Serangan Israel

Laporan itu menyebut, lebih dari 500.000 orang di wilayah Jalur Gaza terdampak, termasuk Gaza City.

Lembaga pemantau kelaparan yang didukung PBB, Integrated Food Security Phase Classification (IPC), memperkirakan bahwa kelaparan dapat meluas hingga mencakup dua pertiga wilayah Gaza pada akhir September.

Setelah sidang Dewan Keamanan PBB, 14 anggota, kecuali Amerika Serikat (AS), mengeluarkan deklarasi bersama yang menyatakan kekhawatiran dan kesedihan mendalam atas kondisi di Gaza.

“Penggunaan kelaparan sebagai senjata perang jelas dilarang berdasarkan hukum humaniter internasional. Kelaparan di Gaza harus segera dihentikan,” demikian isi pernyataan bersama tersebut.

Baca juga: Serangan Israel di RS Gaza Tewaskan 5 Jurnalis dari 3 Kantor Berita Internasional

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Sudah Tajir, Elon Musk Akan Diguyur Rp 15 Kuadriliun dari Tesla
Global
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Drone Houthi Tembus Pertahanan Israel, Sirene Peringatan Tak Bunyi
Global
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Profil Shigeru Ishiba, PM Jepang yang Mundur Usai Menjabat Setahun
Global
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Rusia Lancarkan Serangan Udara Tebesar, Hantam Kompleks Pemerintahan Ukraina 
Global
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
[KABAR DUNIA SEPEKAN] Aksi Solidaritas Pemuda Malaysia, Kapal Rp 16 Miliar Tenggelam Setelah Diluncurkan
Global
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
PM Jepang Shigeru Ishiba Mundur, Ini 2 Kandidat Penggantinya
Global
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Selundupkan 362 Berlian Rp 5,2 Miliar ke Vietnam, Pria India Dipenjara 7 Tahun
Global
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Rumah Ibu Isaac Newton Ditemukan, Buka Sejarah Keluarga Sang Ilmuwan
Global
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Balas Kematian PM, Houthi Yaman Tembakkan 3 Drone ke Arah Israel
Global
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Siapa Santo Carlo Acutis yang Baru Saja Dikanonisasi Paus Leo XIV?
Global
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Pria Asing Diam-diam Huni Ruang Bawah Tanah Rumah Orang, Ada Listrik dan Kasur
Global
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Vaksin Kanker Buatan Rusia 2025 Diluncurkan dan Siap Digunakan
Global
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Kelompok Bersenjata Palestina Luncurkan 2 Roket ke Israel
Global
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki 'Influencer Tuhan'
Carlo Acutis Jadi Santo Milenial Pertama, Dijuluki "Influencer Tuhan"
Global
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Perluas Operasi Militer, Israel Ratakan Gedung Pencakar Langit Kedua di Kota Gaza
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau