Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demo Israel Membesar, Ribuan Warga Desak Akhiri Perang Gaza

Kompas.com - 27/08/2025, 14:52 WIB
Albertus Adit,
Aditya Jaya Iswara

Tim Redaksi

Sumber AFP

TEL AVIV, KOMPAS.com – Ribuan warga Israel kembali turun ke jalan pada Selasa (26/8/2025), mendesak pemerintah segera menghentikan perang di Gaza dan memulangkan para sandera.

Demo Israel besar-besaran ini bertepatan dengan rapat kabinet keamanan Israel, yang digelar untuk membahas langkah terbaru dalam konflik berkepanjangan dengan Hamas.

Sejak fajar, demonstran telah memblokade sejumlah jalan utama di pusat Tel Aviv. Mereka mengibarkan bendera Israel dan membawa foto para sandera yang masih ditahan di Gaza.

Baca juga: Pertemuan Langka, Israel dan Suriah Bahas Ketegangan di Paris

Ribuan warga mengangkat ponsel mereka yang menyala dalam demo Israel yang diadakan oleh keluarga para sandera Israel yang ditawan di Jalur Gaza sejak serangan Oktober 2023, menuntut tindakan untuk menjamin pembebasan mereka dan gencatan senjata dalam perang melawan Hamas, di Tel Aviv pada 26 Agustus 2025.AFP/JOHN WESSELS Ribuan warga mengangkat ponsel mereka yang menyala dalam demo Israel yang diadakan oleh keluarga para sandera Israel yang ditawan di Jalur Gaza sejak serangan Oktober 2023, menuntut tindakan untuk menjamin pembebasan mereka dan gencatan senjata dalam perang melawan Hamas, di Tel Aviv pada 26 Agustus 2025.
Menurut laporan media lokal, unjuk rasa juga terjadi di sekitar kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat serta di depan rumah sejumlah menteri Israel.

Menjelang malam, ribuan warga kembali berkumpul di “Lapangan Penyanderaan”, lokasi yang selama berbulan-bulan menjadi pusat protes keluarga sandera.

Massa meniup peluit, menabuh drum, membunyikan klakson udara, serta meneriakkan yel-yel, “Pemerintah mengecewakan kami, kami tidak akan menyerah sampai semua sandera pulang”.

“Saya di sini terutama untuk memprotes, dan menuntut pemerintah membuat kesepakatan agar semua sandera dipulangkan serta perang di Gaza berakhir,” kata Yoav Vider (29), salah satu demonstran.

Netanyahu: Ini dimulai di Gaza, akan berakhir di Gaza

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat melakukan konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio di Yerusalem, Minggu (16/2/2025).AFP/OHAD ZWIGENBERG Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu saat melakukan konferensi pers bersama Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Marco Rubio di Yerusalem, Minggu (16/2/2025).
Usai rapat kabinet, Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyampaikan pernyataan publik. Namun, ia belum merinci keputusan yang diambil pemerintah.

“Kami baru saja selesai rapat kabinet. Saya rasa saya tidak bisa menjelaskan terlalu banyak,” ujar Netanyahu.

“Tapi saya akan mengatakan satu hal. Ini dimulai di Gaza, dan akan berakhir di Gaza. Kami tidak akan meninggalkan monster-monster itu di sana,” tegasnya.

Awal Agustus lalu, kabinet keamanan Israel menyetujui rencana militer untuk mengambil alih Kota Gaza. Keputusan ini memicu kekhawatiran akan keselamatan para sandera dan memicu gelombang protes di dalam negeri.

Netanyahu juga telah memerintahkan dimulainya negosiasi pembebasan sandera, sembari memperkuat rencana serangan lanjutan ke wilayah Gaza.

Baca juga: PBB Resmi Nyatakan Kelaparan di Gaza, Bencana Pertama di Timur Tengah

Proposal gencatan senjata dan reaksi keluarga sandera

Pedemo Israel di luar gedung Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, 28 Desember 2024, membawa papan bertuliskan desakan untuk memulangkan sandera, yang ditahan Hamas sejak perang Gaza pecah pada 7 Oktober 2023.AFP/JACK GUEZ Pedemo Israel di luar gedung Kementerian Pertahanan di Tel Aviv, 28 Desember 2024, membawa papan bertuliskan desakan untuk memulangkan sandera, yang ditahan Hamas sejak perang Gaza pecah pada 7 Oktober 2023.
Sementara itu, kelompok Hamas mengaku telah menerima proposal gencatan senjata terbaru yang ditawarkan para mediator internasional.

Dalam usulan tersebut, pembebasan sandera akan dilakukan secara bertahap dalam waktu 60 hari, dengan imbalan pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

Namun, hingga saat ini, Pemerintah Israel belum memberikan tanggapan resmi terhadap tawaran itu.

Halaman:
Baca tentang


Terkini Lainnya
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Ketika Jet Tempur Andalan AS Jatuh oleh Rudal Usang Lawas Soviet...
Internasional
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Parlemen ASEAN Soroti Demo Indonesia, Kecam Tindakan Keras Aparat
Internasional
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Pria di China Bobol Rumah, Ambil Darah Korban untuk Redakan Stres
Internasional
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Museum Legendaris Van Gogh Belanda Terancam Tutup, Kurang Dana Rp 2 Triliun
Internasional
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Vietnam Naikkan Tunjangan Guru 70 Persen
Internasional
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Korban Salah Tangkap Meninggal, Polisi Jepang Minta Maaf 4 Tahun Kemudian
Internasional
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Heboh Anjing Bertato di China, Dianggap Penyiksaan Hewan
Internasional
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Kenya Sempat Ricuh karena Demo Pajak, Polisi Tembak Demonstran
Internasional
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Warga Gali Danau, Temukan Fosil Langka Nenek Moyang Buaya Berusia 200 Juta Tahun
Internasional
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Jet Tempur Seharga Rp 3 T Jatuh, Pilot Telepon 5 Teknisi Saat Terbang
Internasional
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Lukisan Legendaris 80 Tahun Hilang, Tiba-tiba Muncul di Iklan Rumah
Internasional
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Arahan Membingungkan, Jet Bomber B-52 Nyaris Tabrak 2 Pesawat Sipil
Internasional
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Teror Ulat Pemakan Daging Manusia Hantui AS, Sudah 1 Orang Jadi Korban
Internasional
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron 'Most Wanted' Sri Lanka Ditangkap
Sembunyi di Indonesia, 6 Buron "Most Wanted" Sri Lanka Ditangkap
Internasional
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Sengketa Batu Mars Terbesar di Bumi: Laku Rp 86 M, Tak Jelas Milik Siapa
Internasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau