Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Maryam Abu Daqqa, Jurnalis Foto Gaza yang Gugur Saat Liput Serangan Israel

Kompas.com - 26/08/2025, 09:27 WIB
Albertus Adit

Penulis

GAZA, KOMPAS.com – Serangan udara Israel yang menghantam Kompleks Medis Nasser di Khan Younis, Jalur Gaza selatan, merenggut nyawa Maryam Abu Daqqa, jurnalis foto untuk Independent Arabia.

Maryam tewas ketika tengah mendokumentasikan pemboman Israel dari gedung darurat rumah sakit tersebut.

Dua serangan menghantam lantai empat dan lantai atas bangunan yang menjadi tempat berkumpul para jurnalis, pasien, hingga petugas pemadam kebakaran. Empat jurnalis lain ikut gugur bersama Maryam.

Baca juga: Serangan Israel di RS Gaza Tewaskan 5 Jurnalis dari 3 Kantor Berita Internasional

Menurut Komite Perlindungan Jurnalis, jumlah awak media yang tewas selama perang di Gaza sejak Oktober 2023 sudah mendekati 200 orang. Angka itu tercatat sebagai korban terbesar dalam konflik modern.

Dedikasi jurnalistik

Maryam bergabung dengan Independent Arabia pada 2020. Ia selalu meliput operasi militer Israel di Gaza dan tidak pernah absen satu hari pun sejak perang meletus pada 7 Oktober 2023.

Setiap hari, ia berangkat meliput dengan mengenakan pelindung tubuh dan berpamitan pada putra tunggalnya, Ghaith.

Sang anak kemudian pindah ke Uni Emirat Arab, sementara Maryam memilih tetap tinggal di Gaza demi terus menjalankan tugas jurnalistiknya.

Ia kehilangan rumah dan peralatan kerja akibat perang, tetapi tetap melanjutkan dokumentasi. Karyanya mencakup foto pengungsian, kelaparan, kisah kemanusiaan, hingga pemboman udara dan serangan darat tentara Israel.

“Energinya tidak tertandingi dalam liputan media. Ia selalu hadir di setiap sudut dan setiap peristiwa,” kata Tahseen Al Astal, Wakil Ketua Serikat Jurnalis Palestina.

Baca juga: Israel Gempur Pinggiran Kota Gaza, Bersumpah Terus Melancarkan Serangan

Menurut Astal, kepergian Maryam menjadi pukulan berat bagi komunitas jurnalis Gaza.

“Ia sangat dicintai rekan-rekannya. Semua mengakui bakat dan kegigihannya meski di bawah tekanan. Ia adalah panutan,” tambahnya, sebagaimana diberitakan The Independent pada Selasa (26/8/2025).

Luka pribadi

Maryam juga menghadapi cobaan pribadi di tengah konflik. Ibunya jatuh sakit parah dan meninggal di rumah sakit tanpa mendapatkan perawatan memadai. Kehilangan itu sangat memukul dirinya.

Dalam tugasnya, Maryam bahkan pernah dipaksa memotret jasad rekan-rekan jurnalis yang gugur.

“Setiap kali saya memotret mereka, saya bertanya pada diri sendiri: apakah saya akan bernasib sama, ataukah saya selamat dari pembantaian ini?” demikian kenangannya.

Keluarga pun merasakan kehilangan mendalam. “Dia lembut, peka, selalu membantu tanpa mengharap balasan,” ujar kakaknya, Sadik.

Ayahnya, Riad Abu Daqqa, tak kuasa menahan tangis saat memeluk jenazah Maryam. “Saya kehilangan putri yang paling berharga. Hidup saya terikat padanya. Ini kehilangan besar bagi kami dan bagi para jurnalis. Maryam adalah teladan kemanusiaan yang mulia,” ucapnya.

Baca juga: Binaragawan Gaza Berjuang Pertahankan Otot di Tengah Kelaparan

Akan dikenang selamanya

Para jurnalis di Gaza mengantar jenazah Maryam ke pemakaman dalam keheningan. Hanya air mata yang menyertai kepergiannya.

Independent Arabia, Persatuan Jurnalis Palestina, serta komunitas media lebih luas menyebut Maryam sebagai sosok dengan kreativitas, dedikasi, dan kepekaan luar biasa.

“Saat kami mengucapkan selamat tinggal, kami menegaskan tekad untuk melanjutkan misi jurnalistik dengan independensi, imparsialitas, profesionalisme, dan keterampilan, sebagaimana yang dilakukan Maryam Abu Daqqa,” bunyi pernyataan bersama jurnalis Palestina.

Di saat situasi tidak menentu, Kompas.com tetap berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update terkini dan notifikasi penting di Aplikasi Kompas.com. Download di sini


Terkini Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau