LISBON, KOMPAS.com – Funikular Gloria, kereta kabel kuning yang menjadi simbol terkenal Lisbon, Portugal, anjlok pada Rabu (3/9/2025) sore waktu setempat.
Kereta tersebut kemudian menghantam sebuah bangunan, hingga melukai 18 orang dan menewaskan 15 jiwa.
Wali Kota Lisbon, Carlos Moedas, menyebut peristiwa itu sebagai sesuatu yang belum pernah dialami kotanya.
Baca juga: Kereta Bermuatan Bahan Berbahaya Anjlok, 35 Gerbong Keluar Jalur
“Sebuah tragedi yang belum pernah dilihat kota kami,” ujar Moedas, seperti dikutip AFP.
Kecelakaan terjadi pukul 18.15 waktu setempat di jalur menanjak dekat Liberty Avenue.
Gambar yang beredar di media sosial memperlihatkan funikular itu hancur total setelah menabrak tembok, dengan kepulan asap dan serpihan bangunan di sekitarnya.
Seorang saksi mata mengatakan kepada televisi SIC bahwa funikular melaju “dengan kecepatan penuh” sebelum menghantam bangunan.
“Itu menabrak bangunan dengan kekuatan brutal dan runtuh seperti kotak kardus; keretanya tidak punya rem,” ungkapnya.
Tiago Augusto dari layanan darurat Inem memastikan semua korban telah dievakuasi dari reruntuhan, termasuk beberapa wisatawan asing.
Hingga Kamis dini hari, tim penyelamat, polisi, dan petugas pemadam kebakaran masih bersiaga di lokasi, mengamankan puing dan kereta yang terguling di jalurnya.
Baca juga: Penyebab Kereta Jerman Anjlok Tewaskan 3 Orang, Saluran Limbah Meluap
Pemerintah Portugal menetapkan Kamis sebagai hari berkabung nasional. Kantor Perdana Menteri Luis Montenegro menyatakan tragedi ini “membawa duka bagi keluarga korban dan keguncangan bagi negara”.
Ucapan belasungkawa juga datang dari Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Melalui akun X, ia menulis, “Dengan kesedihan saya mengetahui kecelakaan ini… Belasungkawa saya untuk keluarga para korban.”
Meski demikian, seorang pengunjung asal Spanyol, Antonio Javier (44), mengaku lega karena batal naik funikular tersebut bersama keluarganya.