BEIJING, KOMPAS.com – Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping kedapatan berbincang mengenai kemungkinan transplantasi organ sebagai jalan menuju umur panjang, bahkan “kehidupan abadi”.
Percakapan ringan itu terekam melalui mikrofon terbuka (hot mic) saat keduanya berjalan bersama di sela parade militer besar di Lapangan Tiananmen, Rabu (3/9/2025).
Dalam siaran langsung CCTV, terdengar penerjemah Putin berkata dalam bahasa Mandarin, “Bioteknologi terus berkembang. Organ manusia dapat terus ditransplantasikan. Semakin lama Anda hidup, semakin muda Anda menjadi, dan (bahkan bisa) mencapai keabadian."
Baca juga: China Pamer 5 Jet Tempur Siluman Generasi Kelima, J-35 Debut
Xi yang tak tampak di kamera kemudian menanggapi, "Ada prediksi bahwa pada abad ini manusia mungkin bisa hidup hingga 150 tahun.”
Putin kemudian mengonfirmasi kepada wartawan bahwa ia memang membicarakan prospek memperpanjang usia manusia dengan Xi.
Kedua pemimpin itu memang dikenal tidak menunjukkan tanda-tanda akan mundur dari kekuasaan.
Pada 2018, Xi menghapus batas masa jabatan presiden, sementara Putin mengubah hukum Rusia agar bisa terus menjabat.
Baca juga: Trump Ngambek Tak Diundang ke China, Tuding Xi-Putin-Kim Sekongkol
Kemudian pada 2024, Putin memerintahkan parlemen Rusia mendirikan pusat riset bernama New Health Preservation Technologies yang berfokus pada teknologi pencegahan penuaan sel, neuroteknologi, serta inovasi untuk memperpanjang usia.
Investigasi media independen Rusia, Meduza, menyebut Mikhail Kovalchuk—orang dekat keluarga Putin—memimpin penelitian soal keabadian di Rusia.
Ia dilaporkan berinvestasi dalam teknologi pencetakan organ menggunakan sel yang ditumbuhkan di laboratorium.
Putri sulung Putin, Maria Vorontsova, seorang ahli endokrinologi, juga terlibat dalam program riset genetika terkait Kovalchuk.
Vorontsova bahkan menerima dana hibah pemerintah Rusia bernilai jutaan dolar untuk penelitian peremajaan sel dan kesehatan jangka panjang. Departemen Luar Negeri AS ketika menjatuhkan sanksi pada 2022 menyebut Vorontsova memimpin program genetika Kremlin bernilai miliaran.
Momen percakapan itu terjadi ketika Putin dan Xi berjalan beriringan dengan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un, yang tampak tersenyum ke arah keduanya.
Tidak jelas apakah percakapan itu diterjemahkan untuk Kim.