Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sosok Chen Zhi, Taipan Misterius Diduga Dalang Judol di Kamboja

Kompas.com - 28/10/2025, 21:36 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

Penulis: BBC News Indonesia

KOMPAS.com - Pria berusia 37 tahun, Chen Zhi, dituduh sebagai dalang di balik kerajaan penipuan siber dan perusahaan kriminal yang dibangun di atas penderitaan manusia.

Berjanggut tipis dan berwajah baby face, dia tampak jauh lebih muda dari usianya. Dia memang menjadi sangat kaya, dengan sangat cepat.

Pekan lalu, Kementerian Kehakiman AS mendakwanya atas tuduhan menjalankan jaringan penipuan di Kamboja, yang mencuri miliaran mata uang kripto dari para korban di seluruh dunia.

Baca juga: Chen Zhi, Bos Prince Group yang Dituding Pimpin Jaringan Scam Global

Kementerian Keuangan AS menyita bitcoin senilai 14 miliar dollar AS (sekitar Rp 232 triliun) yang disebut terkait dengannya. Kementerian Keuangan AS menyebut ini adalah penyitaan mata uang kripto terbesar yang pernah ada.

Perusahaan miliknya, Cambodian Prince Group, menggambarkan Chen di situs sebagai seorang pengusaha yang dihormati dan filantropis terkenal.

Visi dan kepemimpinan Chen telah mengubah Prince Group menjadi grup bisnis terkemuka di Kamboja yang mematuhi standar internasional.

BBC telah menghubungi Prince Group untuk memberikan tanggapan.

Jadi, seberapa banyak yang diketahui tentang Chen Zhi, sosok misterius yang diduga menjalankan kerajaan penipuan?

Baca juga: Chen Zhi dan Jaring Rumit Aset Ilegal yang Menyusup ke Sistem Keuangan Dunia

Kaya mendadak

Dibesarkan di Provinsi Fujian di China tenggara, dia memulai kariernya dengan sebuah perusahaan gim internet kecil yang tidak terlalu sukses.

Chen lalu pindah ke Kamboja pada akhir 2010 atau 2011. Dia mulai bekerja di sektor real estate yang saat itu sedang booming.

Kedatangannya bertepatan dengan dimulainya ledakan properti spekulatif di Kamboja.

Ledakan itu dipicu oleh tersedianya lahan-lahan luas yang dirampas oleh tokoh-tokoh berpengaruh dan memiliki koneksi politik, serta membanjirnya investasi dari China.

Sebagian besar investasi mengalir deras pada akhir Inisiatif Sabuk dan Jalan yang digagas Xi Jinping untuk mengekspor proyek infrastruktur bikinan China.

Baca juga: Jejak Gelap Chen Zhi, Taipan Kamboja yang Raup Rp 232 Triliun dari Jaringan Scam

Sebagian lagi berasal dari investor perorangan China yang mencari alternatif lebih terjangkau untuk pasar properti China yang sedang terpuruk.

Imbasnya, jumlah pelancong China yang berkunjung ke Kamboja meningkat pesat.

Cakrawala ibu kota Phnom Penh pun berubah drastis. Lanskap kota yang dulunya berkarakter rendah dengan rumah-rumah kolonial Perancis berwarna mustard, kini menjadi "hutan tinggi" khas Asia yang terdiri dari menara-menara kaca dan baja.

Transformasi di Kota Sihanoukville, dari sebuah resor tepi laut kecil yang dulunya tenang, bahkan lebih ekstrem.

Bukan hanya pelancong dan spekulan properti China yang datang ke sana, tetapi juga para penjudi ilegal China.

Baca juga: Chen Zhi, Buronan Paling Dicari di Asia, Diduga Raup Rp 232,5 T dari Perusahaan Scam di Kamboja

CEO Prince Holding Group, Chen Zhi menjadi sorotan global setelah dituduh sebagai dalang di balik jaringan penipuan kripto internasional senilai 14 miliar dollar AS atau sekitar Rp 232 triliun (kurs Rp 16.620 per dollar AS). CEO Prince Holding Group, Chen Zhi menjadi sorotan global setelah dituduh sebagai dalang di balik jaringan penipuan kripto internasional senilai 14 miliar dollar AS atau sekitar Rp 232 triliun (kurs Rp 16.620 per dollar AS).

Kasino-kasino baru bermunculan, di samping hotel-hotel mewah dan blok-blok apartemen yang mencolok. Ada banyak uang yang bisa dihasilkan.

Meskipun demikian, perjalanan Chen Zhi sungguh mengejutkan.

Pada 2014, ia menjadi warga negara Kamboja, melepaskan kewarganegaraan China-nya.

Hal ini memungkinkannya membeli tanah atas namanya sendiri, namun membutuhkan investasi minimum atau sumbangan kepada pemerintah sebesar 250.000 dollar AS (atau setara Rp 4 miliar).

Tidak pernah jelas dari mana asal uang Chen Zhi.

Baca juga: 20 WNI Kabur ke Thailand dari Pusat Judol di Myanmar

Ketika mengajukan rekening bank di Isle of Man pada 2019, dia mencantumkan seorang paman yang tidak disebutkan namanya, yang katanya telah memberinya 2 juta ollar AS untuk memulai perusahaan properti pertamanya pada 2011. Tapi tidak ada bukti yang pernah diberikan Chen.

Halaman:

Terkini Lainnya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Kenapa Afghanistan Rawan Gempa Bumi? Ini Penjelasannya
Global
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Sudah Jatuh Tertimpa Tangga, Pangkat Militer Pangeran Andrew Juga Dicopot
Global
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Gencatan Senjata Dilanggar, Warga Palestina Tewas dan Hamas Serahkan 3 Jenazah
Global
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Tuduh Rusia dan China Diam-diam Uji Coba Nuklir, Trump Pengin AS Ikutan
Global
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Ketika Andrew Bukan Lagi Pangeran, Sirna Sudah Semua Kemewahan...
Global
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
36.000 Warga Sudan Mengungsi Jalan Kaki 70 Km, El Fasher Diteror Kekejaman RSF
Global
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Sebelumnya Mustahil, Padi Bisa Tumbuh di Inggris karena Perubahan Iklim
Global
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Perampok Museum Louvre Ternyata Penjahat Kelas Teri, Ada Sepasang Kekasih
Global
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Gempa Afghanistan Tewaskan 4 Orang, Puluhan Lainnya Terluka
Global
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Australia-Turkiye Rebutan Tuan Rumah COP31, Albanese Sampai Surati Erdogan
Global
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Trump Tegaskan Belum Akan Kirim Rudal Tomahawk ke Ukraina, Ini Alasannya
Global
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Ibu Negara Perancis Stres Sering Di-bully Mirip Pria, Hidupnya Tertekan
Global
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Apa yang Terjadi di El-Fasher Sudan, Mengapa Ada Pembantaian di Negara Kaya Emas?
Global
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Israel Abaikan Gencatan Senjata, Akan Serang Hizbullah Besar-besaran
Global
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Diusir dari Kediaman Megah ke Pengasingan, Pangeran Andrew Juga Tak Diterima Warlok
Global
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau