Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Destinasi Wisata Indoor di Semarang: Seru, Bersejarah, dan Instagramable

Kompas.com - 01/04/2025, 13:28 WIB
Wahyu Wachid Anshory

Editor

KOMPAS.com - Saat cuaca terik atau musim hujan, berlibur di luar ruangan mungkin terasa kurang nyaman.

Namun, Kota Semarang memiliki banyak destinasi wisata dalam ruangan (indoor) yang menarik untuk dikunjungi.

Berbagai tempat wisata ini cocok untuk dikunjungi bersama keluarga atau teman tanpa harus khawatir kehujanan. Berikut adalah beberapa rekomendasi wisata indoor di Semarang yang bisa menjadi pilihan.

Baca juga: Menghindari Panas dan Hujan? Ini 11 Destinasi Wisata Indoor Terbaik di Yogyakarta dan Sekitarnya

1. Lawang Sewu

Lawang Sewu Semarang, Jawa Tengah dijadikan lokasi Shalat Idul Fitri 2025. Dok. Pemkot Semarang Lawang Sewu Semarang, Jawa Tengah dijadikan lokasi Shalat Idul Fitri 2025. 

Lawang Sewu merupakan salah satu ikon wisata Kota Semarang yang terkenal dengan arsitekturnya yang unik. Nama "Lawang Sewu" berasal dari bahasa Jawa yang berarti seribu pintu, karena bangunan ini memiliki banyak pintu dan jendela.

Dulunya, Lawang Sewu digunakan sebagai Kantor Pusat Perusahaan Kereta Api Swasta pada zaman Belanda. Dengan luas sekitar 18.232 meter persegi, kompleks ini terdiri dari lima gedung yang dibangun secara bertahap antara tahun 1904 hingga 1918. Kini, setelah proses pemugaran, Lawang Sewu berfungsi sebagai museum yang menyimpan beragam koleksi perkeretaapian Indonesia.

Di sini, pengunjung dapat melihat berbagai koleksi bersejarah, seperti mesin Edmonson, mesin hitung, mesin tik, replika lokomotif uap, serta surat berharga yang berkaitan dengan sejarah perkeretaapian di Indonesia.

2. Museum Kereta Api Ambarawa

Suasana di Museum Kereta Api Ambarawa KOMPAS.com/Dian Ade Permana Suasana di Museum Kereta Api Ambarawa

Museum Kereta Api Ambarawa merupakan destinasi yang menarik bagi pecinta sejarah dan transportasi. Museum ini menyajikan koleksi lokomotif uap, bahkan beberapa di antaranya masih bisa dinaiki oleh pengunjung. Saat menaiki kereta uap, wisatawan akan diajak berkeliling area museum sambil menikmati pemandangan yang indah.

Selain memberikan pengalaman naik kereta api kuno, museum ini juga menjadi tempat yang tepat untuk mempelajari sejarah penting perkembangan transportasi di Indonesia.

3. Kelenteng Sam Poo Kong

Suasana pengunjung Sam Poo Kong, Kota Semarang berswafoto dan menyaksikan barongsai, Rabu (25/12/2024).KOMPAS.COM/Titis Anis Fauziyah Suasana pengunjung Sam Poo Kong, Kota Semarang berswafoto dan menyaksikan barongsai, Rabu (25/12/2024).

Kelenteng Sam Poo Kong adalah tempat ibadah sekaligus destinasi wisata religi dan sejarah di Semarang. Kelenteng ini masih digunakan oleh umat Khonghucu dan menjadi simbol akulturasi budaya China dengan adat Jawa. Bangunan berwarna merah yang mencolok ini mencerminkan perjalanan Laksamana Cheng Ho ketika pertama kali menginjakkan kaki di Pulau Jawa.

Kelenteng Sam Poo Kong memiliki beberapa bangunan dengan arsitektur khas China. Pengunjung dapat berkeliling di area kelenteng untuk melihat lebih dekat perpaduan budaya China dan Jawa yang terwujud dalam ornamen dan arsitektur bangunan.

4. Kota Lama Semarang

Wisata Kota Lama Semarang, Jawa Tengah. KOMPAS.COM/Muchamad Dafi Yusuf Wisata Kota Lama Semarang, Jawa Tengah. 

Kota Lama Semarang merupakan kawasan bersejarah yang pada masa kolonial Belanda digunakan sebagai pusat pemerintahan. Kini, kawasan ini ditetapkan sebagai cagar budaya yang menampilkan gedung-gedung tua peninggalan Hindia Belanda dengan arsitektur khas Eropa.

Halaman:


Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau