KOMPAS.com - Apakah Anda sudah membuat rencana berwisata pada 2025?
Setiap tahun, perusahaan perjalanan kelas dunia seperti Airbnb dan Booking.com memperkirakan kecenderungan para pelancong berdasarkan data survei, perilaku pengguna, dan pemesanan di muka.
Prediksi tahunan ini menyajikan berbagai ide pariwisata baru seperti destinasi baru dan apa yang memotivasi para pelancong dalam menjelajahi dunia.
"Orang-orang cenderung mengikuti tren," tutur Jenny Southan, CEO dari Globetrender, perusahaan yang memprediksi perjalanan dunia.
"Dunia semakin kompleks dan serba cepat. Tren memberikan kita struktur dan pemahaman."
Baca juga: Tips Berwisata di JJLS Jawa Timur, Pilih Tempat Wisata
Dalam konteks perjalanan, Southan menyebut tren memberikan informasi dan panduan tentang bagaimana orang-orang berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka.
Bagi pengamat perilaku konsumen dan CEO Concept Bureau, Jasmine Bina, tren-tren perjalanan menyimbolkan keinginan terdalam dari para pelancong.
"Pilihan-pilihan perjalanan mencerminkan hasrat orang-orang saat terbebas dari rutinitas," ujar peneliti tren budaya masa depan itu.
"Dewasa ini, yang benar-benar mereka inginkan adalah merasakan transformasi."
Kondisi sebagian besar industri pariwisata sudah mulai pulih seperti masa sebelum pandemi.
Di sisi lain, ketidakpastian ekonomi, perang di Ukraina dan Timur Tengah, serta pergantian presiden di AS membuat tren perjalanan tahun 2025 seolah tidak dapat diprediksi.
"Bisa dibilang kita semua sedang mencari fondasi kehidupan yang baru," ujar Bina.
Baca juga: Pesona JJLS Jawa Timur, Wisata Baru di Pesisir Selatan Jawa
"Tren perjalanan seperti mengamati bintang, liburan romantis, wisata nostalgia, wisata tidur, detoksifikasi digital, dan sebagainya, menunjukkan bagaimana kebanyakan orang ingin memperoleh makna hidup yang lebih mendalam."
Senada, Southan meyakini tren perjalanan menciptakan pemahaman bersama tentang apa yang penting bagi orang-orang di seluruh dunia,
"Contohnya ketika ada yang meningkat terhadap destinasi unik. Ini dapat membantu kita memahami apa yang penting bagi para pelancong secara global," jelasnya.
Berikut adalah sejumlah tren perjalanan wisata teratas yang diprediksi beberapa perusahaan perjalanan dan operator tur terkemuka di dunia.
Misalnya, mengunjungi museum-museum yang buka sampai malam. Selain itu, pelancong juga menikmati pemandangan alam yang hanya terlihat di malam hari.
Seperti pantai yang bersinar dalam gelap karena bioluminesensi, atau menyaksikan aurora borealis.
Tahun 2025 diprediksi akan menjadi tahun yang sangat baik untuk melihat aurora borealis. Matahari akan mengeluarkan lebih banyak energi, yang akan berinteraksi dengan atmosfer bumi dan menciptakan cahaya utara indah.
Trailfinders, perusahaan perjalanan Inggris, merekomendasikan Lapland Finlandia dan Kepulauan Lofoten Norwegia, serta Svalbard dan Islandia sebagai destinasi utama untuk melihat fenomena ini.
Turisme nokturnal selaras dengan salah satu tujuan utama pariwisata: membantu kita lebih memahami dan menghargai dunia di sekitar kita.
Baca juga: Desa Santa Claus di Finlandia Hadapi Masalah Overtourism