Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kota Yogyakarta Paling Rentan Kesepian, Sosiolog Beri Penjelasan

Kompas.com - 22/10/2025, 21:10 WIB
Shintaloka Pradita Sicca

Editor

KOMPAS.com - Kota Yogyakarta menempati posisi tertinggi dalam indeks kota rentan kesepian menurut analisis Tim Jurnalisme Data Harian Kompas.

Analisis ini berdasarkan survei Litbang Kompas yang dilakukan pada 16-19 Juni 2025 terhadap 512 responden di 30 kota besar Indonesia.

Dikutip dari Kompas.id, pemilihan kota untuk survei dilakukan berdasarkan kepadatan penduduk lebih dari 4.500 jiwa per kilometer persegi.

Baca juga: 34 Persen Remaja Indonesia Kesepian karena Gawai, BKKBN Ingatkan Pentingnya Komunikasi Keluarga

Indeks kota rentan kesepian dihitung menggunakan 12 variabel, termasuk persentase rumah tangga satu orang, jumlah lansia, tingkat pengangguran, akses ke ruang publik dan fasilitas olahraga, layanan kesehatan jiwa, serta status pernikahan.

Semakin tinggi skor, artinya semakin tinggi kerentanan penduduk kota tersebut terhadap rasa kesepian.

Kota Yogyakarta menempati skor tertinggi dalam indeks kota rentan kesepian di antara 30 kota besar lainnya, dengan nilai 74,9 poin, diikuti Jakarta Pusat (65,6), Makassar (54,5), dan di Surakarta (49,8).

Berikut rincian 10 kota rentan kesepian di Indonesia:

  • Yogyakarta: 74,94
  • Jakarta Pusat: 65,61
  • Makassar: 54,43
  • Surakarta: 49,77
  • Madiun: 49,59
  • Magelang: 47,03
  • Jakarta Selatan: 43,46
  • Jakarta Timur: 43,14
  • Banjarmasin: 42,69
  • Medan: 42,17

Yogyakarta memiliki skor tertinggi sebagai kota rentan kesepian dipengaruhi oleh karakteristik demografinya.

Baca juga: Cecak dan Sipir Sariko, Teman Soekarno di Tengah Kesepian Penjara Banceuy

Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS) Drajat Tri Kartono menyebut, kota ini memiliki ikatan sosial yang terbentuk berdasarkan kesamaan nilai, yang disebut solidaritas mekanik.

“Solidaritas mekanik itu saya bertemu dan bersama orang lain karena saya merasa ada rasa yang lebih penting daripada fungsinya,” ujar Drajat kepada Kompas.com pada Rabu (22/10/2025).

Suatu kota yang memiliki ikatan sosial ini, dikatakannya, memang cenderung memiliki tingkat kerentanan terhadap kesepian yang tinggi.

“Karena saya sudah terbiasa orang itu memperhatikan saya, apa pun kondisi saya,” ucapnya.

Jika kemudian kota itu berkembang semakin ramai, masyarakatnya akan cenderung rentan merasakan kesepian.

Selain terkait adanya solidaritas mekanik dalam kehidupan masyarakat, perkembangan teknologi juga berperan.

“Jadi, rasa kesepian ini memang berhubungan dengan solidaritas dan juga dengan teknologi. Perkembangan teknologi menjadi kayak pendorong terhadap rasa kesepian,” ungkapnya.

Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.id dengan judul "Yogyakarta dan Jakarta Paling Rentan Kesepian".

Baca juga: Ikan Mola Mola di Jepang Kesepian, Pengurus Akuarium Pasang Foto Pengunjung

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang



Terkini Lainnya
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Tasikmalaya Salah Satu Wilayah dengan Curah Hujan Tertinggi di Indonesia pada Awal November 2025
Jawa Barat
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Waduk Mrica Banjarnegara Catat Curah Hujan Tertinggi, BMKG Klaim Upaya Modifikasi Cuaca Berhasil
Jawa Tengah
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2026
Jawa Barat
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Uji Coba WFH ASN Jabar Dimulai November 2025, Target Efisiensi Operasional hingga 20 Persen
Jawa Barat
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
BMKG: Waspadai Potensi Cuaca Ekstrem di Puncak Musim Hujan
Banten
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Mahasiswa Dikeroyok hingga Tewas di Masjid Agung Sibolga, 5 Pelaku Seret dan Injak Korban Terekam CCTV
Sumatera Utara
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Sidang Kasus Penganiayaan Prada Lucky Namo: Peran Letnan Ahmad Faisal Diperiksa
Jawa Timur
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
BMKG Prediksi Puncak Musim Hujan 2025 Lebih Lama, Bisa Berlangsung hingga Februari 2026
Sumatera Selatan
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Daftar 15 Golongan Orang yang Bisa Naik MRT, LRT, dan Transjakarta Gratis
Jawa Barat
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Setelah Tambang Ditutup, Dedi Mulyadi Beri Dana Kompensasi ke 9.300 Warga Bogor yang Terdampak
Jawa Barat
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Prakiraan Cuaca Sulawesi Selatan 3 November 2025: Berawan di Beberapa Wilayah
Sulawesi Selatan
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Harga Emas Antam Turun Rp 12.000 di Awal November, Simak Pecahan dan Buyback Terbarunya
Kalimantan Barat
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Tanda Duka Pakubuwono XIII Wafat, Keraton Yogya Tiadakan Pentas dan Tak Bunyikan Gamelan
Jawa Tengah
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Kala Jokowi dan Gibran Melayat Raja Keraton Solo PB XIII
Jawa Tengah
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
BMKG Bersama BNPB Lakukan Modifikasi Cuaca untuk Redam Hujan Ekstrem di Jawa
Banten
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau