Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan Terakhir Ki Anom Suroto Sebelum Meninggal Dunia

Kompas.com - 23/10/2025, 11:30 WIB
Tri Indriawati

Editor

Sejak usia 12 tahun, Ki Anom sudah mulai mendalang dan mulai dikenal luas sejak era 1970-an.

Ia menempuh pendidikan pedalangan di berbagai lembaga budaya ternama seperti Himpunan Budaya Surakarta (HBS), Pasinaon Dalang Mangkunegaran (PDMN), Pawiyatan Kraton Surakarta, hingga Habiranda Yogyakarta.

Tahun 1968, ia tampil pertama kali di Radio Republik Indonesia (RRI) dan berhasil menarik perhatian publik.

Sepuluh tahun kemudian, ia diangkat menjadi abdi dalem Penewu Anon-anon bergelar Mas Ngabehi Lebdocarito.

Perjalanan di Lima Benua

Nama Ki Anom Suroto juga dikenal hingga mancanegara. Ia menjadi dalang Indonesia pertama yang tampil di lima benua.

Pada 1991, ia tampil di Amerika Serikat dalam pameran Kebudayaan Indonesia di AS (KIAS), serta mendalang di Jepang, Spanyol, Jerman Barat, Australia, dan Rusia.

Atas rekomendasi Dr. Soedjarwo, Ketua Umum Sena Wangi, Ki Anom bahkan dikirim ke India, Nepal, Thailand, Mesir, dan Yunani untuk memperdalam wawasan tentang mitologi dewa-dewa dalam pewayangan.

Penghargaan dan Dedikasi Ki Anom Suroto

Dedikasinya terhadap pelestarian budaya membuahkan sejumlah penghargaan bergengsi:

  • Satya Lencana Kebudayaan RI dari Presiden Soeharto (1995)
  • Dalang Kesayangan dalam Pekan Wayang Indonesia VI (1993)
  • Anugerah Lebdocarito dari Keraton Surakarta (1997), di mana ia diangkat sebagai Bupati Sepuh bergelar Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Lebdonagoro

Sosok Humanis yang Dekat dengan Dunia Budaya

Selain berkiprah sebagai seniman, Ki Anom juga dikenal dekat dengan tokoh-tokoh nasional, termasuk Anies Baswedan.

Pada November 2023, ia sempat tergabung sebagai Co-Capt 9 Timnas Anies Baswedan–Muhaimin Iskandar (AMIN) dan aktif sebagai Pembina Komunitas Pelestari Seni Budaya Nusantara (KPSBN).

“Kita selalu menjaga silaturahmi dengan para dalang ya termasuk hari ini,” kata Anies kepada TribunSolo.com.

“Momen pada sore hari ini kami bisa silaturahmi dengan semua dalang-dalang se-Jawa Tengah,” ucap Anies.

“Hanya diskusi kebudayaan,” aku dia.

“Poin terpenting yaitu nantinya komunitas ini bisa difasilitasi oleh tiga pelaku utama, ada unsur pemerintah, ada unsur pelaku seni dan unsur masyarakat,” terangnya.

Warisan Abadi Sang Maestro

Kepergian Ki Anom Suroto meninggalkan warisan besar bagi dunia pewayangan.

Baca juga: Profil Ki Anom Suroto, Dalang Legendaris yang Meninggal Dunia Hari Ini

Ia dikenal memiliki cengkok suara khas, pembawaan halus, dan narasi filosofis yang dalam, menjadikannya panutan di kalangan seniman muda.

Kini, pesan terakhirnya menjadi pengingat bagi generasi penerus, bahwa menjaga dan meneruskan seni pewayangan bukan sekadar melestarikan budaya, tetapi juga menghormati nilai-nilai luhur kehidupan.

 

Sebagian artikel ini telah tayang di KOMPAS.com dengan judul "Dalang Kondang Ki Anom Suroto Meninggal di Solo" dan di TribunSolo.com dengan judul "PROFIL Ki Anom Suroto, Dalang Kondang Kelahiran Klaten Kini Tutup Usia, Pernah Jadi Timses Anies".

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Ikuti terus update topik ini dan notifikasi penting di Aplikasi KOMPAS.com. Download sekarang

Halaman:


Terkini Lainnya
 Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Mata Murid SD di Palembang Lebam, Orangtua Curiga Dipukul Guru Pakai Cincin
Sumatera Selatan
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
10 Negara Paling Tidak Aman di Dunia, Ini Daftar Lengkapnya
Jawa Barat
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Menkeu Purbaya Sebut Pinjaman Pemerintah Pusat untuk Daerah Diberikan dengan Bunga 0,5 Persen
Sulawesi Selatan
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Pemakaman Pakubuwono XIII Tidak Dilakukan pada Selasa Kliwon, Pegiat Budaya Ungkap Alasannya
Jawa Tengah
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Apakah NIK KTP Anda Dipakai untuk Pinjol Ilegal? Begini Cara Mengeceknya!
Jawa Timur
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
ASN Bolos Kerja Bisa Dipecat, Hak Tunjangan dan Pensiun Dicabut
Lampung
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
AHY Menunggu Arahan Presiden untuk Penyelesaian Utang Kereta Cepat Whoosh
Jawa Timur
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Pemutihan Iuran BPJS Kesehatan 2025: Syarat Peserta dan Cara Cek Tunggakan
Kalimantan Barat
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Bukan Sekadar Indah, Ini Fakta Unik Pantai Kelingking Nusa Penida yang Mirip T-Rex
Jawa Timur
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Cara Cek NIK Terdaftar Pinjol atau Judol, Cuma Lewat Hp
Kalimantan Barat
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Syarat Pemutihan BPJS Kesehatan 2025, Ini Peserta yang Bisa Mengajukan
Banten
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Profil Gusti Purbaya: Kandidat Utama Pengganti Takhta Pakubuwono XIII
Jawa Tengah
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Apakah Onadio Leonardo Akan Direhabilitasi Setelah Asesmen BNNP?
Jawa Timur
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Pemkot Ungkap Penyebab Banjir Kaligawe Lama Surut, Kini Prioritaskan Penanganan Warga Terdampak
Jawa Tengah
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
7 Fakta Polemik Lift Kaca Pantai Kelingking Nusa Penida yang Tuai Protes Warga
Jawa Timur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Komentar
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau